Masalah ekonomi………………..,
sangat berhubungan dengan uang atau materi. Merupakan masalah terbesar
dunia dan negara. Seperti kita lihat adanya krisis finansial,
kemiskinan, dan masalah keluarga banyak disebabkan oleh masalah ekonomi.
Trus, bagaimana kita bisa memecahkan masalah tersebut????
Mungkin kita ambil dari yang paling sederhana, yaitu diri kita
sendiri. Untuk bisa terbebas dari masalah semacam itu, kita haru bisa
meningkatkan dan menambah nilai jual diri kita. Jika saat ini kita hanya
memiliki 2 hal yang bisa dijual, kita harus mencari dan menambah
hal-hal lain yang bisa kita jadikan komuditas untuk dijual.
Tentunya kita jangan pernah puas dengan apa yg disajikan saat ini
kekita. Jangan merasa nyaman dengan keadaan saat ini. Tapi selalu gali
informasi dan tingkatkan kreatifitas untuk bisa berkembang lebih besar
dan bernilai. Akan tetapi, kita harus tetap mensyukuri setiap yang
terjadi pada kita.
Menjadi pribadi yang kreatif dan Inovatif adalah salah satu cara
untuk menjadikan diri kita bisa meraih kesuksesan yang di impikan. Salah
satu contohnya adalah seni kreatif dalam membuat usaha seperti contoh
dibawah ini,
Ada pengunjung blog ini yang bertanya di sini mengenai masalah hidup yang dihadapinya.
mas apakah masalah akan selalu tetap datang selama kita menjalani kehidupan ini? bagaimanakah jika menghadapi masalah tekanan batin?
Kurang jelas sebetulnya apa masalah yang disampaikannya. Namun
tekanan batin bisa timbul karena masalah keluarga, masalah ekonomi, masalah bisnis, masalah dengan lingkungan atau yang lainnya. Masalah-masalah hidup
seperti ini yang pada hari-hari ini banyak menimpa banyak orang, dan
jika tak dapat dikelola dengan baik bisa mengakibatkan tekanan batin
yang berat, bahkan bisa berujung stres atau depresi.
Nah, kali ini saya khusus bahas mengenai solusi masalah keluarga.
Apa masalah keluarga yang sedang anda
hadapi? Apakah soal kebutuhan yang tak tercukupi? Apakah ada komunikasi
yang tak lancar dengan anggota keluarga? Atau ada perbedaan pandangan
mengenai suatu hal yang kemudian membuat hubungan keluarga menjadi tidak
harmonis? Atau masalah apa?
Bisa jadi masalah keluarga yang sedang Anda hadapi saat ini timbul
bukan disebabkan dari dalam keluarga, namun dari faktor luar keluarga
yang kemudian membuat suasana keluarga menjadi tidak nyaman. Menghadapi
masalah keluarga seperti ini, ada beberapa langkah yang perlu Anda
lakukan.
- Ketahui masalahnya. Ketahui betul apa masalah keluarga yang sedang anda alami. Anda harus tahu akar persoalan yang menjadi penyebab masalah itu muncul. Sebab dengan begitu, Anda akan tahu duduk masalah yang sebenarnya.
- Jangan larut dalam masalah. Jangan biarkan Anda
larut pada masalah. Apalagi jika sampai Anda tak tahu harus berbuat apa.
Fokuskan diri Anda pada solusi yang harus diambil.
Bolehlah jika itu merupakan persoalan yang berat, untuk sejenak bersedih atau bahkan menangis agar anda merasa lebih lega. Namun jangan kemudian masalah itu memenjarakan kehidupan Anda. Anda masih punya hari esok. Masih banyak yang harus Anda lakukan dan itu jauh lebih berarti. Sebab hidup ini indah! - Cari solusi. Setelah anda tahu apa masalahnya, kemudian coba cari beberapa alternatif solusi agar masalah tersebut bisa terselesaikan. Dari beberapa alternatif solusi tersbeut, pikirkan mana solusi yang terbaik yang bisa Anda dahulukan. Dalam mencari solusi ini, tak harus Anda lakukan seorang diri, Anda bisa minta saran pada orang lain.
- Minta bantuan saudara atau teman. Jika masalah keluarga tersebut tak bisa diselesaikan sendiri ada baiknya minta bantuan saudara dan teman. Jangan buang waktu untuk masalah yang tak bisa anda atasi sendiri. Ceritakan bagaimana masalahnya, dan apa solusi yang akan Anda jalankan. Dan mintalah berperan untuk membantu dalam mengatasi masalah tersebut.
- Berdoa. Ya, berdoalah pada-Nya mengenai masalah keluarga yang sedang Anda hadapi. Allah adalah tempat berlabuh. Kepada-Nya segala urusan dan masalah diserahkan.
- Segera selesaikan masalahnya. Tak baik memperlama-lama masalah. Jika Anda sudah mantap dengan pilihan solusinya, segera ACTION.
Ya mungkin ada kalanya Anda harus menunggu waktu yang tepat. Anda boleh memilih hal itu asal tahu kapan waktu itu tiba. Jika sudah tiba, segeralah ACTION agar masalah itu tak berlarut-larut. - Ambil hikmahnya. Setiap masalah pasti ada hikmahnya. Tak terkecuali masalah keluarga. Jadikan itu sebagai bagian dari pembelajaran hidup yang Anda lalui. Itu pasti akan membuat Anda lebih tenang dan matang dalam mengarungi hidup.
Dalam hidup, masalah itu pastilah selalu ada. Tak pandang bulu apakah Anda orang kaya
atau orang biasa. Namun bukan masalahnya yang penting, tapi bagaimana
sikap Anda menghadapi masalah itulah yang jauh lebih penting.
Mungkin sering anda mengalami hal ini. Ketika anda sedang menghadapi sebuah masalah
dan anda rasa mampu mengatasinya seorang diri. Namun ternyata tidak.
Masalah yang anda hadapi tidak teratasi dan anda justru mengalami
kerugian yang lebih parah. Waktu yang berlalu semakin panjang, biaya
membengkak dan masalah itu tidak juga kunjung teratasi.
Bagaimana sebaiknya?
Misalkan–mari kita mulai dengan contoh yang sederhana–ban motor anda
pecah. Lalu anda berkeras diri bahwa masalah tersebut mampu anda atasi
sendiri. Anda lalu mencoba menambalnya sendiri. Namun ternyata anda tak
punya peralatan tambal ban. Apakah anda kemudian memilih membeli
peralatan tambal ban, lalu belajar cara menambal, dan baru menambal ban
motor anda yang bocor? Atau mencari bengkel tambal ban dan
mempercayakannya untuk menambal ban motor anda?
Saya yakin anda tidak akan memilih pilihan pertama tadi. Anda akan
cari bengkel tambal ban lalu tinggal menunggu beberapa saat dan anda pun
bisa kembali melanjutkan perjalanan. Simpel dan efektif.
Mungkin anda pemimpin perusahaan, anda mungkin juga orang yang
pandai, namun selalu ada keterbatasan dalam diri anda. Dan ada orang
lain yang mampu mengisi kekurangan anda itu.
Hal yang sama berlaku untuk bisnis anda. Di sini anda bisa berdayakan
sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan anda. Anda bisa jelaskan apa
tujuan anda dan minta mereka melakukannya. Dengan demikian, masalah
anda akan teratasi lebih cepat.
Dalam bisnis apapun pasti selalu ada tantangan. Dan hanya bisnis yang mampu mengatasi tantangan secara tepat yang akan tumbuh berkembang.http://www.jokosusilo.com
Mengatasi Masalah Kesulitan Ekonomi Keluarga
Siapa yang tidak merasa sebal dan kesal?
Jika melihat pasangan atau suami, sebagai kepala keluarga yang sangat
diharapkan menjadi tulang punggung yang dapat menyokong ekonomi
keluarga, namun tidak mampu berbuat banyak untuk memenuhi kebutuhan
keluarga. Belum lagi, sikap suami yang masa bodoh atau tidak mau
mengerti terhadap urusan dan kebutuhan rumah tangga. Di mana suami
melimpahkan begitu saja setiap urusan, kebutuhan dan kepentingan rumah
tangga kepada sang isteri. Suami menutup mata dan tidak mau peduli
terhadap kesulitan isteri. Isteri pun dengan susah payah menggantikannya
menjadi tulang punggung keluarga untuk menutupi kebutuhan hidup
keluarga dan mengurus segala kepentingan keluarga termasuk anak-anak.
Jika isteri berusaha
menuntut tanggung-jawab dan peran suami terhadap urusan rumah tangganya,
justru yang muncul adalah sikap emosionalnya. Suami menjadi pemarah dan
gampang meledak amarahnya. Alhasil, tidak jarang timbul ketegangan,
pertengkaran dan keributan yang mewarnai relasi antarpasangan suami
isteri. Namun kekuatan fisik yang menjadikan kaum isteri menjadi kaum
yang terpojok dan terus mengalah serta berjuang sendiri menanggulangi
beban keluarga.
Kejadian lain, yang menjadi sumber
masalah dan rawan konflik hubungan antarpasangan, salah satu sebabnya
sebagai akibat dari kehilangan sumber mata pencaharian atau terkena
pemutusan hubungan kerja (PHK) dan usaha yang mengalami kebangkrutan.
Status baru sebagai pengangguran dapat membuat beban keluarga menjadi
semakin berat. Apalagi, dirinya sebelumnya memang menjadi penyokong
ekonomi keluarga tunggal.
Tidak jarang, seorang
yang mengalami PHK atau yang mengalami kebangkrutan usaha sangat sulit
untuik menemukan lapangan kerja baru. Tidak sedikit yang mengalami
tekanan mental, sehingga tidak mampu lagi mencari solusi dalam menemukan
pekerjaan baru. Alhasil, kepanikan kerapkali mewarnai relasi
antarpasangan. Anda sangat berharap pasangan atau suami yang kena PHK
cepat bangkit dan menemukan pekerjaan baru. Anda tentu menjadi cemas dan
panik juga, melihat suami yang mengalami PHK, justru malah terperangkap
atau terpuruk dalam ketakberdayaan. Apalagi, usahanya untuk mendapatkan
pekerjaan baru, berulang kali mengalami kegagalan.
Kegagalan untuk
mendapatkan pekerjaan baru tersebut yang kerapkali melanda pasangan atau
suami menjadi pemicu ketegangan, pertengkaran dan keributan
antarpasangan. Apalagi, suami menjadi berubah perangai atau sikap,
akibat tekanan yang tak mampu diatasinya tersebut. Seperti sangat
sensitif, susah diajak bicara dan menjadi emosional atau pemarah.
Bahkan, susahnya kalau suami atau pasangan menjadi suka mabuk-mabukan
dan berjudi.
Menghadapi situasi yang sedemikian
sulit, tentu membuat hari-hari yang Anda lalui menjadi begitu berat.
Anda seperti melalui dan menemukan jalan buntu, tidak tahu harus
bagaimana dan tidak tahu apa yang harus Anda perbuat. Kadangkala timbul
perasaan putus asa. Begitu juga, sikap atau pembawaan Anda maupun
pasangan menjadi mudah marah dan emosional.
Namun, harus Anda sadari,
kalau terus berlarut-larut terperangkap atau terpuruk dalam
keputus-asaan atau ketakberdayaan, akan membuat hidup Anda terasa
semakin berat. Relasi antarpasangan pun akan semakin tidak kondusif dan
semakin memburuk, sehingga akan berkembang menjadi sikap saling
menyalahkan. Pada akhirnya dapat membuat rumah tangga menjadi
berantakan. Oleh karena itu, Anda harus dapat keluar dari keterpurukan
tersebut. Anda harus dapat mengedepankan pola pikir secara rasional
untuk menemukan solusi yang praktis dan tepat untuk keluar dari
keterpurukan tersebut.
Untuk itu, tiada jalan
lain selain Anda harus membina kembali dan membangun relasi
antarpasangan dengan baik. Begitu juga, Anda harus menggalang kerjasama
untuk menemukan resep mujarab untuk mengatasi kesulitan ekonomi keluarga
secara bersama.
Mengapa masalah kesulitan ekonomi keluarga
berkembang menjadi konflik antarpasangan?
Memang menjadi sebuah
ironi, kesulitan ekonomi keluarga menjadi sumber pemicu berbagai konflik
dalam relasi antarpasangan suami isteri. Hal yang patut Anda sayangkan,
bukannya timbul alternatif atau usaha untuk menemukan solusi atau jalan
keluar dari kesulitan tersebut atau memperkokoh kebersamaan untuk
mencari jalan keluarnya. Namun justru malah, sikap reaktif dan emosional
yang membuat masalah menjadi semakin rumit dan berat. Oleh karena itu,
Anda harus menyadari hal-hal yang dapat mendorong atau menyebabkan
masalah kesulitan ekonomi keluarga berkembang menjadi konflik
antarpasangan suami isteri, seperti:
- Sikap reaktif dan emosional
Kadangkala Anda tanpa sadar telah
berlaku secara emosional dalam mensikapi kondisi atau keadaan yang
sangat tidak menguntungkan dan menyulitkan pemenuhan ekonomi keluarga.
Anda sulit menerima kenyataan yang terjadi, seperti putusnya sumber mata
pencaharian, kena PHK dan mengalami kebangkrutan. Lantas, Anda langsung
mensikapi dengan sikap reaktif dan emosional, sebagai ungkapan perasaan
kecewa, cemas dan panik.
Kebiasaan buruk sebagai manifestasi
perasaan kecewa, cemas dan panik yang acapkali Anda perlihatkan saat
pasangan atau suami tidak mampu berbuat lebih banyak sesuai dengan
harapan Anda, seperti kebiasaan mengomel, marah, menekan, menuntut dan
mendesak pasangan dengan kata “harus segera” menemukan sumber
mata pencaharian baru atau pekerjaan yang layak dan mampu memenuhi
kebutuhan keluarga. Itu Anda lakukan tanpa mau memperhatikan atau
mempedulikan kesulitan maupun perasaan pasangan. Bahkan, tidak jarang
sikap emosional turut menyertai ucapan maupun tindakan Anda untuk
menyudutkan pasangan, seperti marah-marah, menjelekkan, melecehkan dan
memaki pasangan.
Padahal, tanpa Anda sadari
kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut, bukanlah membantu menyelesaikan
persoalan. Namun akibatnya justru malah sebaliknya, menjadi sangat
kontra produktif. Alhasil, pasangan yang sudah sangat tertekan akibat
kehilangan pekerjaan atau penghasilan yang sangat minim, menjadi semakin
tertekan dan mudah panik. Belum lagi, efek tekanan mental tersebut
semakin menggoyahkan kestabilan emosinya, sehingga dapat menjadi tak
terkontrol lagi. Maka tak heran, sikap reaktif akan dibalas sikap
reaktif juga. Pasangan menjadi mudah tersinggung karena harga dirinya
selalu dipojokkan atau dilecehkan, sehingga membangkitkan sikap
emosionalnya. Sikap emosional pasangan ini, mudah mencari out-letnya,
jalan keluarnya atau kompensasinya. Misalnya, suka marah-marah,
mengamuk, masa bodoh, mabuk-mabukan, berjudi dan sebagainya.
- Terperangkap dalam tekanan psikologis
Kehilangan mata pencaharian, kena PHK
dan mengalami kebangkrutan usaha, tentu berdampak negatif pada
kestabilan emosi seseorang. Apalagi, orang tersebut memiliki
ketidaksiapan mental untuk menerima suatu kondisi yang paling tidak
mengenakkan atau tragis dan kejadian yang luar biasa, sehingga dapat
mengakibatkan shock mental pada dirinya.
Tekanan mental ini membuat orang
tersebut terpuruk secara emosional dan mengalami ketegangan emosional
secara berlanjut. Orang tersebut sangat sulit menerima kenyataan dirinya
telah di PHK atau mengalami kebangkrutan. Pengalaman tersebut membuat
dirinya merasa seperti orang bodoh dan merasa tak berarti apa-apa lagi.
Dia cenderung untuk menyalahkan diri sendiri, mengutuk diri sebagai
orang tak berdaya, kehilangan semangat dan antusiasme kerja, sulit tidur
serta sesekali muncul perasaan menyesakkan dada yang membuat dirinya
sangat menderita dan tidak berdaya. Dirinya merasa tak sanggup untuk
bangkit melawan perasaan negatif yang muncul sebagai akibat tekanan
psikologisnya.
Kondisi orang seperti ini, membuat
dirinya cenderung terus menangisi nasib dirinya dan selalu meratap
mengasihani diri. Jika ada orang yang berusaha untuk mengingatkan dan
mendesak dirinya untuk bangkit dari keterpurukannya, namun dirinya
terkesan masa bodoh. Dirinya asik dengan halusinasi dirinya sendiri.
Tetapi ada juga yang bereaksi sebaliknya, dirinya sangat sensitif dan
selalu curiga terhadap maksud orang lain. Dia cenderung
menyalahtafsirkan setiap ucapan orang lain yang ditujukan padanya dan
itu dianggapnya sebagai upaya untuk memojokkan, mempermalukan dan
menghina dirinya saja, sehingga tidak jarang malah timbul ketegangan
atau konflik.
- Tak mampu memotivasi diri
Kehilangan pekerjaan atau terkena PHK dapat membuat orang yang mengalaminya menjadi sangat terpukul atau down. Jiwanya
pun sangat terpukul dan labil oleh kejadian yang sangat tidak
diharapkannya tersebut. Kejadian tersebut dapat juga meruntuhkan
kepercayaan dirinya. Dirinya menjadi bimbang terhadap keyakinan
kemampuan skillnya dan keyakinan untuk mendapatkan pekerjaan pengganti.
Apalagi, usianya sudah tergolong tidak muda lagi, sehingga menyebabkan
hatinya menjadi menciut untuk bersaing dengan pencari kerja yang masih
muda. Belum lagi, pertimbangan posisi dan gaji yang bakalan diterimanya,
jika bekerja kembali di tempat lain, sebagai pekerja baru. Dirinya
sulit membayangkan imbalan materi yang bakalan diterimanya dengan
tingkat kebutuhannya saat ini. Akhirnya dirinya terjebak dan berkutet
dalam alam halusinasi yang diciptakannya sendiri dan dirinya menjadi
gamang menghadapi realita yang ada dihadapannya.
Yang paling pahit dirasakan seseorang
akibat PHK adalah hancurnya lambang kebanggaan dan kepercayaan diri
terhadap diri sendiri. Di mana tadinya mungkin mempunyai posisi atau
jabatan yang sangat strategis dan menyandang nama yang sangat pretitius,
namun tiba-tiba semuanya menjadi hancur dan lenyap seketika. Diri pun
menjadi terpuruk ke dalam ke-papa-an.
Kebimbangan atau kegamangan yang
menyertai orang yang kehilangan pekerjaan atau menghadapi tekanan
tersebut membuat semangat hidup menjadi melorot tajam. Diri lebih banyak
dihantui oleh perasaan takut, seperti takut gagal, takut ditolak dan
sebagainya daripada semangat untuk berbuat (action). Jika dirinya
diajak berembuk untuk mendapatkan pekerjaan baru, maka dirinya
cenderung suka mendebat, meragukan dan membuat argumentasi yang negatif
dan pesimistis. Alhasil, yang muncul justru ketegangan emosional dan
konflik.
Bagaimana cara mengatasi konflik masalah kesulitan ekonomi keluarga?
Setelah Anda mempelajari uraian
di atas, tentang kondisi tekanan kejiwaan yang dialami pasangan,
sebagai akibat kehilangan sumber mata pencaharian, terkena PHK,
pendapatan yang terlalu minim, sampai yang mengalami kebangkrutan usaha,
dapat memberi gambaran pada Anda, bahwa sesungguhnya pasangan Anda
sangat membutuhkan pertolongan, agar dirinya dapat keluar dari
kesulitan yang melandanya atau menghimpitnya. Dirinya sangat tidak
mengharapkan sikap maupun tindakan Anda yang dapat membuat beban
mentalnya semakin berat dan kronis. Di sinilah pentingnya kehadiran
Anda, untuk dapat memahami kondisi mental pasangan saat ini dan berusaha
menberi bantuan padanya untuk keluar dari kesulitannya. Untuk itu, maka
langkah-langkah pendekatan yang dibutuhkan untuk membantu pasangan
keluar dari kesulitan yang menghimpitnya, sebagai berikut:
Memberi dukungan emosional
Kehilangan pekerjaan sebagai sumber
mata pencaharian dan lambang kebanggaan diri, tentu memberi dampak
negatif pada pasangan. Pasangan tentu mengalami kegoncangan mental atau shock mental.
Situasi yang demikian, tentu sangat sulit untuk dilalui dan dihadapi
oleh pasangan. Kepercayaan dirinya pun dapat goyah atau runtuh dan
jiwanya pun dalam keadaan yang labil serta emosinya pun tidak stabil.
Oleh karena itu, Anda harus menyadari
pasangan sedang berada dalam keadaan yang sulit dan labil, sehingga
sangat membutuhkan pertolongan Anda, sebagai orang yang terdekat
darinya. Anda harus dapat memberi dukungan emosional pada pasangan.
Dukungan emosional yang Anda berikan tentu sangat berarti sekali pada
pasangan untuk memulihkan semangat hidupnya dan kepercayaan dirinya.
Berbeda kalau Anda menekannya, menyalahkannya, melecehkannya dan
menuntutnya. Reaksi negatif yang Anda perlihatkan tersebut, malah dapat
mengakibatkan pasangan semakin tertekan dan emosional.
Cara memberi dukungan emosional yang dapat Anda lakukan, antara lain:
- Anda
harus menaruh perhatian dan kepedulian terhadap derita pasangan karena
derita pasangan berarti derita Anda juga. Untuk itu, Anda perlu mengajak
pasangan untuk mau membicarakan tentang masalahnya.
- Anda
harus menyediakan diri sebagai klinik center pasangan atau sebagai
tempat untuk memulihkan semangat hidup dan kepercayaan dirinya.
- Anda harus siap menjadi pendengar baik terhadap keluhan atau curhat pasangan.
- Anda
harus dapat membantu menyadarkan pasangan untuk mau menerima kenyataan
yang dihadapinya. Walaupun kenyataan itu dirasakannya sangat pahit dan
berat. Namun itu telah terjadi dan tak dapat ditolak. Anda pun dapat
membantu mengungkapkan, semakin keras pasangan menolak kenyataan atau
tidak dapat menerima kenyataan atau menyesali kenyataan itu, maka
pasangan akan merasakan kepahitan yang nyata. Pasangan akan semakin
hanyut dan tenggelam ke dalam keterpurukan. Keterpurukan ini, tentu
berdampak negatif terhadap segala aspek kehidupan pasangan maupun
keluarga. Padahal, apa yang dialami saat ini, bukan akhir dari
segala-galanya. Masih banyak hal yang masih dapat diperbuat. Tentu
syaratnya Anda harus melupakan apa yang telah terjadi dan memulai
kembali dengan semangat yang baru dan tantangan yang baru juga.
- Jangan
lupa untuk membongkar beban mental dan mengembalikan semangat hidup
pasangan membutuhkan suasana yang kondusif dan rileks. Bila perlu Anda
dapat mengajak pasangan ke suatu tempat yang dapat menyegarkan dan
menenangkan pikirannya.
- Jangan
biarkan pasangan tenggalam dalam keterpurukan, ketakberdayaan dan
kesedihan hati secara berlarut-larut. Untuk itu, diperlukan dukungan
semangat atau spirit bagi pasangan secara kontinuitas.
Mengajak pasangan untuk keluar dari masalah
Jika pasangan telah dapat menerima
kenyataan yang terjadi dengan lapang dada dan ikhlas, maka Anda pun
dapat membantu membangun kembali semangat hidup dan kepercayaan diri
pasangan. Untuk membangun kembali semangat hidup dan kepercayaan diri
pasangan, Anda dapat mengajak atau mendorong pasangan untuk segera
menyusun planning (rencana) kembali untuk mendapatkan lapangan
kerja baru dengan semangat baru dan potensi yang ada. Yang penting
diperhatikan dalam menyampaikan usul untuk menyusun rencana tidak dengan
cara menekan atau memojokkan pasangan. Pasangan diminta untuk menyusun
berbagai alternatif yang mungkin dapat dikerjakan atau perbuat untuk
mendapatkan lapangan kerja baru berdasarkan potensi yang ada.
Kalau ingin mendapatkan pekerjaan
baru berdasarkan lowongan kerja, maka yang perlu diperhitungkan dan
langkah-langkah untuk mendapatkannya, meliputi:
- Jenis pekerjaan yang dikehendaki.
- Dipikirkan bagaimana cara mendapatkan pekerjaan.
- Cara menyusun lamaran yang jitu dan efektif.
- Jangan
ragu menemukan dan memanfaatkan jaringan kerja. Atau Anda berusaha
untuk menemukan tokoh kunci yang dapat membantu mendapatkan pekerjaan,
informasi tentang pekerjaan atau lowongan kerja, dan bahkan mendapatkan surat rekomendasi dan sebagainya.
- Jangan takut gagal dalam mencari lapangan kerja baru.
- Utamakan “action” atau berbuat/tindakan untuk mendapatkan pekerjaan.
- Cara mengantisipasi, jika menemukan kegagalan.
Nah, jika lowongan kerja terasa sudah
sulit didapat, maka Anda menganjurkan pada pasangan untuk mengkaji
kemungkinan menciptakan lapangan kerja sendiri. Seandainya Anda atau
pasangan sudah terpatri ingin mempunyai usaha sendiri, maka jangan
berhenti pada tahap keinginan saja. Jangan takut untuk memulai. Jangan
biarkan diri dikalahkan oleh rasa takut menemui kegagalan. Untuk itu,
Anda harus mampu memompa semangat untuk berhasil.
Sebagai kata kunci untuk berhasil membangun sebuah usaha adalah hanya dua kata, yakni lakukanlah segera.
Apa saja yang bisa Anda lakukan berdasarkan potensi dan kemampuan yang
Anda miliki, maka lakukanlah segera. Masalahnya sekarang adalah Anda
harus jeli menangkap ide dan peluang untuk membuka usaha baru. Masalah
ide atau peluang membuka usaha baru dapat Anda cari dari Koran,
buku-buku, majalah, potensi yang ada pada diri sendiri, lingkungan dan
sebagainya. Yang penting kepiawaian dan kreativitas Anda untuk melihat
sesuatu untuk dijadikan peluang usaha.
Jika ingin mempunyai usaha, maka
jangan terpaku atau berhenti hanya kerena masalah atau alasan
permodalan. Untuk memulai suatu usaha tidak harus memulainya dengan
modal besar. Anda dapat memulai atau merintis peluang usaha dengan modal
yang relatif kecil, namun punya prospektif yang besar dan luas. Untuk
itu, Anda harus jeli memilih peluang usaha yang tidak menuntut modal
usaha yang besar. Misalnya, Anda dapat menjual usaha jasa, pembuatan
kerajinan, pemanfaatan barang limba dan sebagainya. Terutama jangan
remehkan peluang usaha dari pemanfaatan bahan-bahan yang tidak terpakai
atau yang tidak diperhitungkan orang, namun setelah diolah sedemikian
rupa, sehingga mempunyai potensi atau nilai ekonomis yang tinggi. Atau
Anda dapat mendatangi biro perjalanan yang mengadakan paket perjalanan
wisata atau umroh untuk mendapatkan fee dari setiap orang yang dapat berhasil Anda bawa dan mau ikut umroh atau wisata. Dan sebagainya.
Sebagai catatan, saat Anda memulai
usaha baru, maka segala tenaga dan pikiran harus dikerahkan sepenuhnya
untuk usaha tersebut. Masalah ditolak, ditertawakan, dilecehkan atau
diremehkan orang bisa menjadi santapan sehari-hari. Oleh karena itu,
Anda tidak boleh goyah oleh suara-suara sumbang tersebut. Anda tidak
boleh putus asa, karena tidak ada seorang pun pengusaha yang langsung
sukses tanpa mengalami kesulitan.
Untuk menunjang kesuksesan, ada
baiknya Anda maupun pasangan aktif memperluas wawasan dengan cara
memperluas pergaulan, baik perseorang maupun ikut organisasi. Begitu
juga, jangan dilupakan untuk berusaha mendapatkan tokoh kunci yang dapat
menopang dan mendukung pengembangan usaha Anda. Dari tokoh kunci
tersebut, diharapkan Anda mendapat, antara lain:
- Pembinaan, pengarahan dan bimbingan pengembangan usaha secara prospektif.
- Sebagai pendamping atau bapak angkat.
- Dapat menjadi penjamin mendapatkan permodalan.
- Sebagai mitra usaha.
- Dan sebagainya.
Demikianlah cara atau
petunjuk-petunjuk yang dapat Anda pergunakan untuk mengatasi kesenjangan
komunikasi antarpasangan dalam menanggulangi kesulitan ekonomi keluarga
secara efektif. Begitu juga, petunjuk-petunjuk di atas, memberi
alternatif dan pemikiran yang dapat dipertimbangkan sebagai sebuah
solusi bagi Anda semua untuk membuka peluang lapangan kerja sendiri
dalam mengantisipasi kesulitan mendapatkan lapangan kerja.http://hendrasurya.blogspot.com/
Kajian Prekonomian Bangsa kita
Sebetulnya banyak solusi yg bisa dikaji
dari ajaran Islam. Contohnya kemandirian dalam mengelola ekonomi. Emas
di Indonesia ini dikuasai asing padahal mereka dapat 99% dan kita cuma
dikasih 1%. Sampai2 pak Seger Hasani protes
kok kampungnya juga mau dikuasai asing emasnya. APBN kita Rp 1400 trilyun
lebih. Seandainya 10% dipakai untuk mandiri, sudah Rp 140 trilyun
terkumpul. Rp 5 trilyun bisa dipakai ANTAM untuk mengganti Freeport
hingga Rp 15 trilyun dari emas/tahun di sana masuk kantong Indonesia.
Jadi kalau pun harga emas naik, pemerintah tak gentar karena
pemerintahlah yg menguasai emas di Indonesia. Tapi kalau dikuasai asing
dan cuma dikasih 1%, kegelisahan macam inilah yg didapat.
10% dari APBN di atas juga bisa dipakai
untuk mendanai petani dan peternak sehingga impor beras, daging, garam,
dsb bisa dipenuhi dari dalam negeri. Selama kita bisa memenuhi kebutuhan
sendiri, kita aman. Tapi kalau apa2 serba impor karena mengharap dapat
komisi impor, negara akan kacau.
Sebetulnya
Islam memakai emas dan perak bukan hanya sekedar nishab/patokan pada
Zakat, namun juga sebagai mata uang. Menyimpan emas dan perak tetap
lebih baik ketimbang menyimpan mata uang seperti Dollar AS yg hanya akan
memperkuat dominasi orang-orang kafir yang memusuhi Islam. Namun jangan
lupa bayar zakat. Dan jika mampu, gunakan itu untuk usaha dan membuka
lapangan pekerjaan.
Emas nilainya stabil sepanjang zaman dan
universal. Contohnya dari tahun 1970 hingga sekarang, ongkos naik haji
sekitar 100 gram emas. Tak berubah. Sebaliknya rupiah nilainya susut.
Tahun 1970 kita bisa naik haji dgn Rp 182.000 saja. Sekarang uang segitu
ke Bali juga tak cukup.http://agusnizami.wordpress.com
Click the table headers to see which share offers the highest monthly profit, the lowest price, etc.
The table is auto-updating every 2.5 minutes.
The table is auto-updating every 2.5 minutes.
Project | Ask | Bid | Monthly earnings | ROI ask | ROI bid | Shares left | Shares wanted | Alert all |
---|
Brewing Plant + buyers and sellers | $ 874.00 | $ 845.00 | $ 123.30 ($ 137.00 - 10%) | 14.11 % | 14.59 % | 59 | 28 | |
Identification Technology + buyers and sellers | $ 1214.99 | $ 1215.00 | $ 164.03 ($ 182.25 - 10%) | 13.50 % | 13.50 % | 192 | 0 | |
Foodstuff mill + buyers and sellers | $ 434.99 | $ 415.00 | $ 57.60 ($ 64.00 - 10%) | 13.24 % | 13.88 % | 76 | 4 |
No comments:
Post a Comment