http://riadyawan.files.wordpress.com/2009/02/coba-aurora-animasi.gif If you are a business owner looking for investments in your business, or an investor seeking an opportunity to gain profits from risk-free investments, then Uinvest is the right place to realize you goals. We connect businesses and investments with one click!"

Tuesday, November 27, 2012

Belajar Mengenal Resiko Investasi

Resiko Dalam Investasi
Benarkah kalau kita ingin untung besar harus berani ambil resiko besar ? Kira-kira jawabnya gimana ya? “High Risk High Rewards” sangat akrab bagi kita sehingga timbul persepsi kalau mau untung besar harus berani ambil resiko. Benarkah? Yuk kita belajar dari Warren Buffet sang investor legendaris, apa kira-kira pendapatnya tentang resiko investasi ? Kata Warren Buffet : “Resiko muncul karena ketidaktahuan kita akan apa yang kita lakukan !” Jadi kesimpulannya, yang membuat sebuah investasi jadi beresiko adalah rendahnya pengetahuan investor terhadap investasi tersebut. Ketika kita memiliki sebuah pemahaman menyeluruh tentang sebuah investasi maka sebuah investasi tidak lagi beresiko! Para investor terbesar di dunia bukanlah seorang risk taker, namun mereka sangat membenci resiko.
Warren Buffet mempunyai prinsip yang sangat keras yaitu : never lose your money. Apa artinya ? “Never lose money” bukan berarti bahwa ia bersikap kaku, namun hal itu berarti bahwa ia sangat berhati-hati dalam investasi. Seorang investor sejati menghabiskan waktu lebih lama untuk mempelajari
investasinya. Bagaimana mungkin Warren Buffet bisa belajar terus untuk invetasinya ? Mengapa ia bisa berhasil meminimalkan resiko? Warren Buffet sosok investor teladan kelas dunia, ia mencintai investasinya, dan tidak sekedar mengejar uang. Maksudnya? Petinju kebanggaan Indonesia, Chris John tidak bertinju demi uang, namun karena ia mencintai olahraga tinju! Michael Jackson tidak bernyanyi demi uang, tapi karena ia benar-benar mencintai dunia seni tarik suara! Demikian pula, sebagai seorang investor / trader, kita juga harus punya gairah dan mencintai bidang ini. 
Jika kita tidak punya gairah / passion dalam investasi kita, lebih baik percayakan investasi kita pada manajer investasi. Gairah untuk terus belajar akan membuat kita dapat meminimalkan resiko karena pengetahuan semakin tinggi. Ketika resiko mengecil, maka profit akan menghampiri kita dengan sendirinya tanpa kita harus mengejarnya. Persis dengan atlet dan penyanyi-penyanyi terkenal itu. Ketika mereka mencintai bidangnya dan berlatih dengan gairah, kesuksesan menghampiri. Jadi, sekali lagi, tidak benar bahwa untuk memperoleh profit yang besar maka kita harus berani ambil resiko. Supaya bisa memperoleh profit konsisten, kita hanya perlu untuk terus belajar dan memahami investasi kita. Jika saja semua orang mau belajar lebih dulu sebelum berinvestasi, maka tidak akan ada yang menjadi korban “penipuan” investasi.
Tahukan kita apa yang dimaksud dengan Portofolio? Portofolio merupakan kumpulan aset investasi yang dimiliki oleh perorangan atau perusahaan, seperti : properti, deposito, saham, emas, obligasi, dan lain sebagainya. Karena Portofolio ini merupakan kumpulan aset investasi, maka diperlukan Manajemen Portofolio guna mengelola kumpulan aset investasi tersebut untuk mencapai tujuan investasi. Salah satu cara yang digunakan untuk mengelola Portofolio yang kita miliki adalah meminimalkan resiko, termasuk dalam hal ini adalah meminimalkan resiko pada investasi saham yang kita lakukan.Sebelum melakukan manajemen portofolio, sebaiknya kita mengecek terlebih dahulu profile masing-masing investasi. Karena masing-masing profile investasi berbeda-beda dan ini bisa berpengaruh terhadap jenis saham yang akan kita jadikan investasi. Selain itu, pentingnya memperhatikan COR (Capital, Objective, and Risk), karena COR akan berbeda untuk masing-masing profile.

Capital - adalah modal. Modal yang kecil sebaiknya digunakan untuk investasi saja, karena jika digunakan untuk trading kurang liquid, selain itu modal yang kecil sangat terbatas untuk memilih jenis saham yang akan kita gunakan sebagai investasi. Dengan modal kecil juga perlu diperhatikan mengenai biaya trading, karena otomatis fee akan lebih besar. Jadi untuk modal kecil (5 juta - 20 juta) cocok untuk investasi jangka panjang.
Objective - adalah tujuan. Jadi sebelum kita melakukan investasi, sebaiknya kita tentukan tujuan kita. Apa tujuan kita membeli saham? Jika tujuan kita melakukan pembelian saham adalah untuk tabungan anak atau dana pensiun, maka investasi tahunan dengan metode EPS (Earn Per Share) adalah investasi yang cocok untuk kita. Metode EPS sangat simple, profitable, dan fee yang tidak lebih dari Rp.30.000 per bulan, murah seperti mengelola reksadana sendiri.
Risk - adalah resiko. Kita semua tahu bahwa investasi saham merupakan jenis investasi yang cukup beresiko apalagi jika kita tidak memiliki pengetahuan yang baik tentang investasi ini. Pasar saham bisa bergejolak naik turun dengan cepat, apalagi pasar forex dan komoditas. Dalam hal ini tentu saja kita perlu mengetahui profile resiko sebagai investor, yakni seberapa besar komitmen kita untuk meminimalkan resiko. Dan yang perlu diperhatikan adalah, orang yang melakukan investasi / trading bukanlah orang yang berani mengambil resiko, tetapi yang justru dengan sangat disiplin membatasi resiko. Dalam Risk Profile, ada beberapa macam karakter investor dan salah satunya adalah investor konservatif. Investor Konservatif adalah investor yang cenderung menghindari resiko dan lebih mencari jalan yang aman. Dan biasanya investor jenis ini adalah para pensiunan yang hanya ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari investasi saham. Investor Konservatif adalah tipe investor yang memiliki pengamatan/analisa fundamental bagus dalam memilih saham yang akan dijadikan investasi dan menyimpannya dalam jangka panjang. Para investor konservatif tidak suka dengan fluktuasi pasar dan cenderung mencari aman.
Selain investor konservatif, ada juga investor moderat. Investor moderat adalah investor yang memiliki tingkat toleransi terhadap resiko yang lebih tinggi asalkan hasil yang di peroleh sepadan atau lebih besar dari yang diinvestasikan. Investor moderat kemampuan menanggung resikonya sedang, imbal hasil lebih besar daripada deposito misalnya 10 - 20 % per tahun. Biasanya investor moderat ini identik dengan position trader yang melakukan beli dan jual dalam jangka waktu 1-3 bulan.
Selanjutnya ada yang disebut sebagai investor agresif. investor agresif adalah investor dengan tingkat toleransi resiko yang tinggi, investor jenis ini biasanya mengharapkan imbal hasil yang tinggi. Investor agresif cenderung aktif dan suka melakukan spekulasi beli dan jual saham, dan cenderung berani. Investor agresif jika tidak dibarengi dengan ilmu dan disiplin yang benar, akan mudah menjadi penjudi saham. Dan sebaiknya kita jujur atau lebih realistis dengan profile resiko dan tujuan invesatasi, yaitu siap membatasi resiko yang sesuai dengan potensi hasil yang ada. Namun, yang sering terjadi adalah banyak investor ingin mendapat untung besar, akan tetapi tidak mau membatasi resiko. Padahal di dalam investasi berlaku prinsip "High Risk High Return", investasi yang menawarkan imbal hasil tinggi tentu memiliki resiko yang tinggi pula. Resiko itu sejalan dengan tingkat pengetahuan dari investor. Semakin tereduksi dan semakin tinggi jam terbang seorang investor/trader, resiko akan mengecil. Semakin kecil time frame investasi, semakin besar pula tingkat resikonya. Oleh karena itu, untuk pemula sebaiknya melakukan investasi jangka panjang terlebih dahulu.
 
portofolio saham
Sebenarnya apa ya portofolio itu ? Portofolio merupakan kumpulan aset investasi yang kita miliki/dimiliki perusahaan, misalnya properti, deposito, saham, emas, obligasi, dll. Portofolio saham artinya, kumpulan aset investasi yang berupa saham. Baik yang dimiliki oleh perorangan atau oleh perusahaan. Lalu, apa yang disebut dengan manajemen portfolio ya? Manajemen portofolio merupakan cara mengelola kumpulan aset/investasi tersebut untuk mencapai tujuan investasi. Salah satu cara mengelola portolio adalah dengan meminimalkan resiko, termasuk dalam investasi saham. Sebelum melakukan manajemen portfolio, sebaiknya kita cek dulu profil investasi masing-masing. Profil orang yang satu bisa berbeda dengan orang lain. Hal ini bisa berpengaruh lho pada pemilihan jenis saham. Untuk itu, sebelum investasi harus memperhatikan COR.
COR adalah Capital, Objective, dan Risk. Masing-masing orang berbeda CORnya. Capital yang kecil sebaiknya digunakan untuk investasi karena kurang likuid untuk trading, selain itu pemilihan saham juga terbatas. Dengan capital kecil juga perlu perhitungkan biaya trading karena otomatis fee akan lebih besar. Nah Objective adalah tujuan. Apa tujuan kita membeli saham ? Kalau tujuannya untuk tabungan anak / dana pensiun, investasi tahunan dengan metode ESP cocok banget untuk kita. Metode ESP sangat simple, profitable, dan fee tidak lebih dari 30 ribu sebulan. Murah ya. Seperti mengelola Reksadana sendiri. ESP adalah metode Equity Savings Plan, membeli saham tertentu secara rutin dalam jumlah lot yang sama. Strategi ESP mirip dengan DCA / Dollar Cost Averaging. Bedanya, jika DCA yang tetap adalah nominalnya, ESP yang tetap adalah lotnya. 
Nah faktor ketiga yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi adalah Risk Profile / profil resiko. Artinya apa ya ? Saham adalah investasi yang cukup beresiko apa lagi jika tidak disertai ilmu yang benar. Pasar saham bisa bergejolak dan naik turun dengan cepat, apalagi pasar forex dan komoditas. Kita perlu mengetahui profil resiko sebagai investor, yakni seberapa besar komitmen kita untuk meminimalkan resiko. Perhatikan, yang investasi / trading saham bukan orang yang berani ambil resiko, tapi justru orang yang disiplin membatasi resiko! 
Ada beberapa macam investor berdasarkan risk profile nya. Antara lain Investor Konservatif. Kira-kira seperti apa ya karakternya? Sesuai namanya, Investor Konservatif cenderung menghindari resiko / cari sesuatu yang aman. Investor konservatif biasanya memilih saham dengan fundamental bagus dan menyimpan dalam jangka panjang. Para investor konservatif tidak terlalu suka dengan fluktuasi, dan mereka cenderung cari aman. Strategi income investing / investasi dengan fokus pada pembagian deviden cocok untuk investor konservatif. Saham-saham yang cocok untuk investasi berfokus pada pembagian deviden adalah saham saham BUMN yang paling rajin bagi dividen. 
Level kedua, Investor Moderat yaitu investor yg memiliki tingkat toleransi terhadap resiko lebih tinggi asalkan imbal hasilnya sepadan. Tipe investor moderat kemampuan menanggung resiko sedang, imbal hasil lebih besar dari deposito misalnya (10%-20% per tahun). Tipe investor moderat biasanya melakukan value investing / growth investing
Selanjutnya investor agresif. Investor agresif adalah investor dengan tingkat toleransi resiko yang tinggi, mengharapkan imbal hasil investasi yang tinggi. Investor agresif cenderung aktif dan suka melakukan spekulasi beli dan jual saham, cenderung berani. Investor agresif jika tidak dibarengi dengan ilmu dan disiplin yang benar akan mudah menjadi spekulan. 
Jujur dan realistis dengan profil resiko dan tujuan investasi, siap membatasi resiko yang sesuai dengan potensi hasil yang ada. Yang sering terjadi adalah banyak investor ingin mendapatkan untung besar tapi tidak mau membatasi resiko. Padahal didalam investasi berlaku prinsip High Risk High Return. Investasi yang menawarkan imbal hasil tinggi, tentu memiliki resiko.Resiko dalam berinvestasi sejalan dengan tingkat pengetahuan dari pelaku pasar / investor. Semakin teredukasi dan semakin tinggi jam terbang seorang trader / investor, resiko akan mengecil. Semakin kecil rentang waktu investasi, semakin besar resikonya. Oleh karena itu pemula sebaiknya mulai dari investasi panjang dulu. 
Nah, level yang lebih agresif dibanding investor adalah trader, yaitu orang yang berjual beli saham jangka pendek. Position traders melakukan beli dan jual dalam jangka 1-3 bulan, keuntungan berkisar 10-30% per saham. Swing traders melakukan beli dan jual dalam jangka waktu beberapa hari minggu, keuntungan berkisar 1- 5%. Besar kecilnya keuntungan dalam trading bergantung pada trend pasar, pilihan saham,dan tingkat kedisiplinan trader. Bagi trader pemula, sebaiknya mulai dari positioning trading atau dari investasi jangka panjang. Tantangan terbesar dalam trading bukan mencari strategi terbaik tapi bagaimana mengendalikan fear and greed.
Disadur dari Kultwit tentang Manajemen Portofolio Saham oleh Ellen May

Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/23181

Sangat di rekomendasikan untuk membaca buku "Smart Traders Not Gamblers" yang ditulis oleh Ellen May guna belajar lebih lanjut mengenai cara investasi saham yang baik dan benar.
Disadur dari Kultwit tentang investasi saham oleh Ellen May
Untuk selengkapnya bisa dilihat disini : http://chirpstory.com/li/14109
 

5 Cara Bijak dan Aman Dalam Investasi Online



Investasi Online
Berinvestasi tentu untuk mendapatkan keuntungan, begitulah harapan investasi sebenarnya. Investasi online banyak  menawarkan kemudahan dan keuntungan dari kecil sampai besar. Internet adalah salah satu media penghubungnya, tanpa dibatasi ruang dan waktu. Internet akan selalu memberikan kemudahan bagi kita selagi fungsinya kita manfaatkan pada jalan kebaikan untuk kemajuan ekonomi dan taraf hidup kita. Dan dari itu lah investasi online memberikan manfaat besar bagi kita untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya, namun bagaimana kita menyikapi investasi online ini agar investasi tersebut bisa aman dan sesuai dengan yang kita harapkan.

Investasi online sangatlah simple dan murah. Mulai dari 100 USD anda bisa berinvestasi asalkan anda punya akses internet dan tahu mengoperasikannya. Seperti Investasi Uinvest Dan masih banyak investasi lainnya, seperti Investasi di Forex, Investasi emas melalui broker forex, komoditi dan lain sebagainya.

Untuk investasi online tersebut ada 5 Cara Bijak dan Aman Dalam Investasi Online, ini harus anda tahu dan pahami sebelum melakukan investasi di dunia maya.

Pertama; Kenali Perusahaan Investasinya. 
Untuk pertama anda pelajari andalah kredibilitas perusahaan tersebut, apakah perusahaan tersebut memiliki izin dari pemerintah negara setempat, website perusahaan, tahun beridirinya, kantor pusat, no telp kantor dan sebaginya. Ini perlu anda selidiki terlebih dahulu sebelum anda terjun ke dalam kolam yang disebut investasi online. Ini penting, karena perusahaan yang kuat dan terpercaya mereka mempunyai kantor pusat dan cabang dan nomor informasi yang memberikan informasi yang jelas mengenai perusahaan tersebut. Agar aksi penipuan online bisa kita hindari.

Kedua; Kenali Produknya
Mengenal produk yang ditawarkan adalah awal kita untuk berinvestasi, kalau kita tertarik kita bisa menginvestasikan dana kita, untuk memahami produk detailnya dan sistem atau cara mengoperasikannya, sistem pembayarannya dan anda bisa bergabung di forum atau blog mengenai produk investasi yang anda akan ikuti. Tentu dari informasi di internet anda bisa memahami sebuah produk investasi yang mantap dari ulasan atau testimoni yang investor berikan.

Ketiga; Pahami Resikonya
Semua investasi pasti ada resikonya, investasi konvensional pun ada resikonya, seperti anda membuka restoran anda investasikan dana anda 1 Milyar Rupiah, namun sepi pengunjung, itu adalah sebuah resiko yang harus siap anda hadapi. Begitu juga Investasi online, semakin tinggi pendapatan semakin tinggi pula resiko yang akan dihadapkan. Seperti investasi online di bidang Forex (valuta asing) melalui broker, anda bisa mendapatkan keuntungan 100 sampai 300 persen dari modal yang anda investasikan dalam jangka investasi yang sangat singkat, namun lagi-lagi resikonya sangatlah besar.

Keempat; Investasi dengan Bijak
Dalam hal ini kalau anda sudah memahami dan teliti mengenai 3 poin diatas anda bisa terjun dalam investasi online, namun berinvestasilah dengan bijak, jangan berinvestasi banyak-banyak dahulu, sambil belajar sambil berjalan kalau sudah paham betul baru anda action.

Kelima; Perhatikan Keamanan 

Keamanan disini adalah keamanan data rahasia pribadi kita, dalam bisnis online tentulah kita bergelut dengan password, pin code, verifikasi dan sebagainya. Untuk keamanan hal-hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi anda, jangan sempat akun atau rekening bank online anda bisa dibobol oleh orang yang tidak bertanggung jawab, karena perusahaan investasi selalu melindungi kliennya dari ancaman hacker dan sejenisnya.
http://imuzcorner.blogspot.com/2012/10/5-cara-bijak-dan-aman-dalam-investasi.html

Menyikapi Iklan (Tawaran) Investasi di Media Massa



Kalau Anda perhatikan dalam beberapa tahun terakhir ini, ada banyak sekali iklan yang muncul di koran-koran menawarkan berbagai macam kesempatan berinvestasi. Dari mulai iklan yang berukuran kecil, sedang sampai besar. Bagaimana Anda sebagai anggota masyarakat menyikapi hal tersebut?
Masih segar dalam ingatan kita tentang bangkrutnya perusahaan Gee Cosmos. Kalau Anda ingat, Gee Cosmos adalah sebuah perusahaan yang menawarkan kesempatan berinvestasi kepada masyarakat Indonesia. Iklannya terpasang di mana-mana, termasuk di berbagai media cetak nasional. Tapi kalau Anda perhatikan, Gee Cosmos sebetulnya bukan satu-satunya perusahaan yang menawarkan kesempatan berinvestasi bagi masyarakat. Ada banyak sekali iklan-iklan investasi yang muncul di berbagai media.
Berbagai Jenis Iklan Investasi
Iklan (atau saya sering menyebutnya "tawaran") Investasi seperti itu biasanya dipasang oleh sebuah perusahaan tertentu, di mana iklan itu memberikan kesempatan bagi Anda untuk bisa berinvestasi dan mendapatkan keuntungan dari investasi itu. Kalau dilihat, biasanya investasi yang ditawarkan dalam iklan-iklan tersebut bisa dibagi ke dalam beberapa jenis tertentu :
• Investasi dalam Usaha Agribisnis. Iklan investasi ini menawarkan kepada Anda untuk berinvestasi ke dalam bidang-bidang usaha seperti perkebunan, di mana hasil perkebunan itu nanti bisa dijual dan dari situlah Anda sebagai investor akan ikut mendapatkan keuntungan.
• Investasi dalam Usaha Peternakan. Ada juga iklan investasi yang menawarkan kepada Anda untuk berinvestasi ke usaha pengembangbiakan ternak, seperti itik, ayam, dan lain sebagainya. Nantinya, telur-telur yang dihasilkan oleh ternak itulah yang akan dijual, atau malah (tergantung jenis ternaknya), ternak itu sendirilah yang dijual, dan Anda sebagai investor akan mendapatkan pembagian keuntungannya.
• Investasi dalam Usaha Perdagangan. Anda juga bisa ikut berinvestasi dalam sebuah usaha perdagangan, seperti toko atau usaha apapun yang melibatkan jual beli barang.
• Investasi dalam Usaha Jasa. Ini adalah tawaran untuk berinvestasi pada usaha-usaha jasa seperti warnet, bimbingan belajar, dan sebagainya yang bersifat jasa.
Di luar itu, biasanya ada dua investasi lain, yang kalau diteliti sebetulnya merupakan investasi 
yang harus diwaspadai, yaitu: 

Money Game
Ini adalah sebuah skema investasi di mana Anda diminta memasukkan sejumlah uang, dan dengan mensponsori sejumlah orang, serta apabila pensponsoran itu sudah sampai pada level tertentu, Anda akan mendapatkan sejumlah uang.
Skema seperti ini biasanya sama dengan skema piramid. Anda hanya untung kalau Anda join lebih dulu. Sedangkan kalau Anda join belakangan, seringkali Anda sulit untuk bisa memiliki penghasilan yang lebih besar daripada orang diatas Anda yang sudah lebih dulu.
Terserah Anda apakah Anda akan ikut dalam Money Game atau tidak, mengingat di Indonesia belum ada undang-undang yang melarangnya. Tapi tak ada salahnya Anda mempelajari dulu skema investasi tersebut hingga berkali-kali, dengan mempertimbangkan segala macam risiko dan potensi keuntungannya, sebelum Anda memutuskan untuk ikut di dalamnya. 

Bank Gelap
  Ini adalah sebuah tawaran untuk berinvestasi pada sebuah lembaga, untuk lalu uang tersebut akan diinvestasikan entah kemana oleh lembaga tersebut, dan si nasabah nanti akan mendapatkan janji untuk menerima hasil yang cukup tinggi setiap bulannya. Persis seperti praktek dari sebuah bank, tapi tanpa memiliki izin praktek seperti sebuah bank. Karena itu namanya Bank Gelap. Investasi pada Bank Gelap sebaiknya diwaspadai, mengingat banyak pelaku bank gelap yang kabur membawa uang nasabah. 

Keuntungan yang Ditawarkan
 
Kalau Anda perhatikan, iklan-iklan investasi itu banyak yang menawarkan hasil investasi yang cukup tinggi. Bisa sampai 5 persen sebulan, bahkan 10 persen. Kalau misalnya hasil Investasi yang didapat benar bisa mencapai --katakan-- 5 persen sebulan, itu berarti dalam setahun Anda bisa mendapatkan sekitar 60 persen! "Masak iya sih? Wong bunga deposito saja jauh di bawah itu, kok." Begitu mungkin Anda berpikir. Ya, jangan disamakan. Ini kan usaha. Yang namanya usaha, beda dengan kalau Anda berinvestasi lewat deposito bank. Hasil investasi yang tinggi mungkin tidak bisa Anda dapatkan di deposito, tapi kalau Anda buka usaha, katering misalnya, hasil investasi sebesar itu bisa saja dicapai.
Memang, risikonya juga harus Anda pertimbangkan. Umumnya, hasil investasi yang tinggi bisa didapat dengan risiko yang besar pula. Sama sajalah kalau Anda buka usaha. Ada risiko usaha Anda tidak laku dan Anda merugi kan? 

Tips Sebelum Berinvestasi
 
Ada empat langkah yang harus Anda lalui sebelum Anda memutuskan untuk mengambil sebuah tawaran investasi. 

1. Tentukan terlebih dahulu investasi jenis apakah itu. Bedakan apakah itu betul-betul sebuah investasi ataukah hanya sekadar money game atau bank gelap. Kita sudah membahas tentang macam-macam iklan investasi yang umumnya ada. Pastikan Anda mengetahui investasi apa yang ditawarkan. Jangan sampai Anda menaruh uang pada investasi yang tidak Anda kenal dan ketahui seluk-beluknya. 

2. Setelah Anda mengetahui jenis investasinya, lihat seberapa besar keuntungan investasi yang ditawarkan oleh mereka. Kemudian pastikan Anda memahami bagaimana keuntungan yang besar itu bisa didapat, dan apakah Anda memang menguasai perhitungannya bagaimana keuntungan besar itu bisa didapat. Jangan lupa bahwa orang seringkali terlena dengan tawaran hasil investasi yang mungkin didapat, tanpa mempelajari lebih dulu apakah hasil investasi yang ditawarkan masuk akal atau tidak. 

3. Lihat juga lokasi di mana usaha itu dilakukan. Pikir dua tiga kali dulu kalau memang lokasi usahanya jauh dari tempat Anda tinggal sehingga sulit untuk Anda pantau. Kadang-kadang, jauhnya lokasi usaha dari tempat Anda tinggal bisa membuat Anda sulit mengetahui kebenaran tentang benar tidaknya keberadaan usaha Anda dan apakah usaha Anda memang betul-betul menguntungkan atau tidak. 

4. Yang terakhir, lihat kredibilitas dari perusahaan yang menawarkan investasi itu kepada Anda. Datangi kantornya. Kenali orang-orangnya. Minta bertemu dengan bosnya kalau perlu. Anda perlu mengenal perusahaan tersebut dari dekat. Kalau Anda tidak yakin terhadap kredibilitas perusahaan tersebut, lupakan investasi itu.
Selamat berinvestasi.
http://www.jawaban.com/news/spiritual/detail.php?id_news=080505142739&off=3
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

No comments:

Post a Comment