Biografi
Aburizal Bakrie-Pengusaha IndonesiaAburizal Bakrie lahir di Jakarta, 15 November 1946, Dia adalah anak sulung dari keluarga Achmad Bakrie, pendiri Kelompok Usaha Bakrie, dan akrab dipanggil Ical. Selepas menyelesaikan kuliah di Fakultas Elektro Institut Teknologi Bandung pada 1973, Ical memilih fokus mengembangkan perusahaan keluarga, dan terakhir sebelum menjadi anggota kabinet, dia memimpin Kelompok Usaha Bakrie (1992-2004). Selama berkecimpung di dunia usaha, Ical juga aktif dalam kepengurusan sejumlah organisasi pengusaha. Sebelum memutuskan meninggalkan karier di dunia usaha, dia menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) selama dua periode (1994-2004).
Pada 2004, Ical memutuskan untuk mengakhiri karier di dunia usaha, setelah mendapat kepercayaan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kabinet Indonesia Bersatu periode 2004-2009. Dan sejak terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2009-2010, waktu dan energinya tercurah untuk mengurus partai.
Aburizal Bakrie Sebagai pengusaha Indonesia juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar sejak 9 Oktober 2009. Ia pernah menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet yang sama, namun posisinya berubah dalam perombakan yang dilakukan presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 5 Desember 2005.
Ical pernah disebut-sebut sebagai orang terkaya se-Asia Tenggara. Dia pengusaha yang terbilang paling gemilang pada sepuluh tahun reformasi di Indonesia. Selain bisa keluar dari krisis ekonomi yang mengancam perusahaannya, Bakrie Grup, justru bisa menduduki posisi penting di pemerintahan.
Keluarga Bakrie pernah pula dinobatkan oleh Majalah Forbes Asia sebagai orang terkaya di Indonesia tahun 2007. Dia tidak membantah tetapi juga tidak menanggapinya secara berlebihan. Apa rahasia sukses bisnis keluarga ini? KABAR heboh itu bertiup dari Singapura. Dari Negeri Singa itulah, majalah Forbes Asia edisi 13 Desember 2007 dilansir. Isinya, seperti tahun-tahun sebelumnya, memajang daftar orang-orang super-tajir alias terkaya dari Indonesia. Dan yang bikin heboh, jawaranya untuk tahun ini adalah Aburizal Bakrie, pengusaha sekaligus politisi yang pernah tersuruk di masa krisis ekonomi satu dekade silam.
Banyak orang terkesiap. Bagaimana mungkin Ical—panggilan akrab Aburizal—yang sebelumnya masih di urutan keenam dengan kekayaan US$ 1,2 miliar, kini menyodok ke urutan teratas? Jawabannya, menurut hasil riset Forbes, terletak pada kemampuannya melipatgandakan pundi-pundi Kekayaannya.
Hanya dalam tempo setahun, kekayaan keluarga Aburizal Bakrie melejit hampir lima kali lipat dari angka tahun lalu menjadi US$ 5,4 miliar atau sekitar Rp 50,2 triliun! Berkat prestasi ini, Aburizal langsung menggusur lima taipan papan atas sekaligus. Bos Grup Raja Garuda Mas, Sukanto Tanoto, yang tahun lalu dinobatkan sebagai orang terkaya, kini turun satu peringkat ke urutan runner-up.
Grup Bakrie memang sedang mujur. Menurut seorang bankir investasi, kelompok usaha ini diuntungkan dua berkah sekaligus: harga komoditas yang melonjak di pasar dunia dan serbuan investor global di pasar modal
Asia-Pasifik. Itu sebabnya, indeks saham di sejumlah bursa di kawasan
ini melesat rata-rata 27 persen sepanjang tahun ini. BursaIndonesia
bahkan diperkirakan tumbuh hingga 52 persen.
Keluarga Bakrie sebagai pemilik 40 persen saham Bumi tentu ikut sumringah. Saham yang dikantonginya itu kini bernilai tunai Rp 47 triliun. Ini berarti lebih dari 90 persen dari total kekayaannya yang ditaksir Forbes sekitar Rp 50,2 triliun berasal dari kepemilikan saham perusahaan tambang ini. ”Ini bukti pasar percaya,” ujar Aburizal di Jimbaran, Bali.
Itu baru dari saham Bumi. Keluarga ini masih memiliki tambang duit lain di bursa Indonesia. Harga saham PT Bakrieland Development naik 223 persen, PT Energi Mega Persada 190 persen, PT Bakrie Sumatra Plantations 126 persen, PT Bakrie & Brothers 96 persen, dan PT Bakrie Telecom 75 persen. Umumnya, keluarga ini menjadi pemilik mayoritas di perusahaan-perusahaan publik tersebut.
Lalu apa rahasia di balik kejayaan Grup Bakrie? Sejumlah analis dan eksekutif dari grup bisnis ini menyebut kuncinya terletak pada kepiawaian manajemen melihat peluang dan waktu dalam pengambilan keputusan. Menurut Suryo Sulisto, Presiden Komisaris Bumi Resources, ini tak lepas dari gerak cepat Grup Bakrie membajak para profesional handal, dari dalam dan luar negeri, untuk menduduki posisi teras manajemen.
Ada pula jawaban lain di balik melejitnya bisnis Bakrie. Di mata ekonom Dradjad Wibowo, kunci kesuksesan Bakrie merupakan gabungan tiga hal: keberuntungan, kepiawaian membaca pasar, dan kedekatan dengan lingkar kekuasaan. Seorang bankir investasi menambahkan satu faktor: kemujuran. Kelihaian Bakrie mencuri peluang dari pesaing bisnisnya tak diragukan lagi.
Keluarga Aburizal Bakrie
Aburizal mempunyai tiga adik yaitu sebagai berikut :
Roosmania Odi Bakrie, menikah dengan Bangun Sarwito Kusmulyono
Indra Usmansyah Bakrie, menikah dengan Gaby Djorgie
Nirwan Dermawan Bakrie, menikah dengan Indira (Ike)
Aburizal menikah dengan Tatty Murnitriati dan dikaruniai tiga anak sebagai berikut:
Anindya Novyan Bakrie, menikah dengan Firdani Saugi
Anindhita Anestya Bakrie, menikah dengan Taufan Nugroho
Anindra Ardiansyah Bakrie, menikah dengan Nia Ramadhani
Pekerjaan
1992 - 2004 Komisaris Utama/Chairman, Kelompok Usaha Bakrie
1989 – 1992 Direktur Utama PT. Bakrie Nusantara Corporation
1988 – 1992 Direktur Utama PT Bakrie & Brothers
1982 – 1988 Wakil Direktur Utama PT. Bakrie & Brothers
1974 –1982 Direktur PT. Bakrie & Brothers
1972 – 1974 Asisten Dewan Direksi PT. Bakrie & Brothers
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Aburizal_Bakrie
- http://chudrizal.blogspot.com/2010/02/profil-aburizal-bakrie-bisnisnya.html
Keluarga Bakrie sebagai pemilik 40 persen saham Bumi tentu ikut sumringah. Saham yang dikantonginya itu kini bernilai tunai Rp 47 triliun. Ini berarti lebih dari 90 persen dari total kekayaannya yang ditaksir Forbes sekitar Rp 50,2 triliun berasal dari kepemilikan saham perusahaan tambang ini. ”Ini bukti pasar percaya,” ujar Aburizal di Jimbaran, Bali.
Itu baru dari saham Bumi. Keluarga ini masih memiliki tambang duit lain di bursa Indonesia. Harga saham PT Bakrieland Development naik 223 persen, PT Energi Mega Persada 190 persen, PT Bakrie Sumatra Plantations 126 persen, PT Bakrie & Brothers 96 persen, dan PT Bakrie Telecom 75 persen. Umumnya, keluarga ini menjadi pemilik mayoritas di perusahaan-perusahaan publik tersebut.
Lalu apa rahasia di balik kejayaan Grup Bakrie? Sejumlah analis dan eksekutif dari grup bisnis ini menyebut kuncinya terletak pada kepiawaian manajemen melihat peluang dan waktu dalam pengambilan keputusan. Menurut Suryo Sulisto, Presiden Komisaris Bumi Resources, ini tak lepas dari gerak cepat Grup Bakrie membajak para profesional handal, dari dalam dan luar negeri, untuk menduduki posisi teras manajemen.
Ada pula jawaban lain di balik melejitnya bisnis Bakrie. Di mata ekonom Dradjad Wibowo, kunci kesuksesan Bakrie merupakan gabungan tiga hal: keberuntungan, kepiawaian membaca pasar, dan kedekatan dengan lingkar kekuasaan. Seorang bankir investasi menambahkan satu faktor: kemujuran. Kelihaian Bakrie mencuri peluang dari pesaing bisnisnya tak diragukan lagi.
Keluarga Aburizal Bakrie
Aburizal mempunyai tiga adik yaitu sebagai berikut :
Roosmania Odi Bakrie, menikah dengan Bangun Sarwito Kusmulyono
Indra Usmansyah Bakrie, menikah dengan Gaby Djorgie
Nirwan Dermawan Bakrie, menikah dengan Indira (Ike)
Aburizal menikah dengan Tatty Murnitriati dan dikaruniai tiga anak sebagai berikut:
Anindya Novyan Bakrie, menikah dengan Firdani Saugi
Anindhita Anestya Bakrie, menikah dengan Taufan Nugroho
Anindra Ardiansyah Bakrie, menikah dengan Nia Ramadhani
Pekerjaan
1992 - 2004 Komisaris Utama/Chairman, Kelompok Usaha Bakrie
1989 – 1992 Direktur Utama PT. Bakrie Nusantara Corporation
1988 – 1992 Direktur Utama PT Bakrie & Brothers
1982 – 1988 Wakil Direktur Utama PT. Bakrie & Brothers
1974 –1982 Direktur PT. Bakrie & Brothers
1972 – 1974 Asisten Dewan Direksi PT. Bakrie & Brothers
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Aburizal_Bakrie
- http://chudrizal.blogspot.com/2010/02/profil-aburizal-bakrie-bisnisnya.html
Biografi Dahlan Iskan
Dahlan Iskan lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur. Dia adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network,
yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23
Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle
Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar yang
sedang sakit. Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan
kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan
dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan
mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik
Indonesia.
Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti Hati (catatan tersebut dapat dibaca di Pengalaman Pribadi Menjalani Tranplantasi Liver) pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang penglaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi cangkok hati di Cina. Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, danmajalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta.
Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru. Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong. Dengan panjang serat optik 4.300 kilometer
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN.
Referensi :
- http://dahlaniskan.wordpress.com/profil-dahlan-iskan/
Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti Hati (catatan tersebut dapat dibaca di Pengalaman Pribadi Menjalani Tranplantasi Liver) pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang penglaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi cangkok hati di Cina. Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, danmajalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta.
Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru. Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong. Dengan panjang serat optik 4.300 kilometer
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN.
Referensi :
- http://dahlaniskan.wordpress.com/profil-dahlan-iskan/
Biografi Jakob Oetama - Pendiri Surat Kabar Kompas
Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931, dia merupakan wartawan dan salah satu pendiri surat kabar Kompas.
Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta.
Setelah lulus SMA (Seminari) di Yogyakarta, ia mengajar di SMP
Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith Jakarta. Tahun 1955,
ia menjadi redaktur mingguan Penabur di Jakarta. Jakob kemudian
melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan
Fakultas Sosial Politik UGM Yogyakarta. Karir jurnalistik Jakob dimulai
ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956. Pada April 1961,
Ojong mengajak Jakob membuat majalah baru bernama Intisari, isinya sari
pati perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Majalah
bulanan Intisari terbit pertama kali Agustus 1963.
Untuk menjalani hidup sebagai wartawan, Jakob bergaul akrab dengan kalangan wartawan seperti Adinegoro, Parada Harahap, Kamis Pari, Mochtar Lubis, dan Rosihan Anwar. "Dalam soal-soal jurnalistik, Ojong itu guru saya, selain Mochtar Lubis dan Rosihan Anwar," katanya. Di mata Jakob, Ojong kuat di bidang humaniora dan kuat dalam prinsip nilai-nilai kemajuan. Mochtar Lubis sosok yang berani dan memegang teguh prinsip, sedang Rosihan Anwar kuat dalam persoalan humaniora. Majalah Intisari kemudian diperkuat oleh teman-teman Jakob-Ojong dari Yogyakarta seperti Swantoro dan J Adisubrata. Menyusul kemudian Indra Gunawan dan Kurnia Munaba.
Bersama P.K OJONG ,Jacob oetama pada tahun 1963 mendirikan majalah intisari.majalah ini berkiblat pada majalah reader’sdigest yang berasal dari amerika. selanjutnya kisah sukses intisari dilanjutkan dengan mendirikan sebuah Koran harian yang di beri nama KOMPAS.hal ini terjadi pada tahun 1965,dimana pada masa itu Indonesia sedang di sibukan oleh ancaman pemberontakan PKI.
Sejak awal 1960-an, Auwjong dan Jakob keduanya sama-sama menjadi pengurus Ikatan Sarjana Katolik Indonesia. Juga pernah sama-sama jadi guru dan punya minat besar pada sejarah. Seperti Star Weekly, Intisari melibatkan banyak ahli. Di antaranya ahli ekonomi Prof. Widjojo Nitisastro, penulis masalah-masalah ekonomi terkenal Drs. Sanjoto Sastromihardjo, atau sejarawan muda Nugroho Notosusanto. Saat itu, pergaulan Auwjong sudah sangat luas. Dia berteman baik dengan Goenawan Mohamad, Arief Budiman, Soe Hok Gie, dan Machfudi Mangkudilaga. Intisari terbit 17 Agustus 1963. Seperti Star Weekly, ia hitam-putih dan telanjang, tanpa kulit muka. Ukurannya 14 X 17,5 cm, dengan tebal 128 halaman. Logo "Intisari"-nya sama dengan logo rubrik senama yang diasuh Ojong di Star Weekly. Edisi perdana yang dicetak 10.000 eksemplar ternyata laris manis.
Saling membantu, berkantor sama, bahkan wartawannya pun merangkap. Setelah beberapa pengurus Yayasan Bentara Rakyat bertemu Bung Karno, beliau mengusulkan nama "Kompas". Pengurus yayasan - I.J. Kasimo (Ketua), Frans Seda (Wakil Ketua), F.C. Palaunsuka (Penulis I), Jakob Oetama (Penulis II), dan Auwjong Peng Koen (bendahara) - setuju. Mereka juga menyepakati sifat harian yang independen, menggali sumber berita sendiri, serta mengimbangi secara aktif
Untuk menjalani hidup sebagai wartawan, Jakob bergaul akrab dengan kalangan wartawan seperti Adinegoro, Parada Harahap, Kamis Pari, Mochtar Lubis, dan Rosihan Anwar. "Dalam soal-soal jurnalistik, Ojong itu guru saya, selain Mochtar Lubis dan Rosihan Anwar," katanya. Di mata Jakob, Ojong kuat di bidang humaniora dan kuat dalam prinsip nilai-nilai kemajuan. Mochtar Lubis sosok yang berani dan memegang teguh prinsip, sedang Rosihan Anwar kuat dalam persoalan humaniora. Majalah Intisari kemudian diperkuat oleh teman-teman Jakob-Ojong dari Yogyakarta seperti Swantoro dan J Adisubrata. Menyusul kemudian Indra Gunawan dan Kurnia Munaba.
Bersama P.K OJONG ,Jacob oetama pada tahun 1963 mendirikan majalah intisari.majalah ini berkiblat pada majalah reader’sdigest yang berasal dari amerika. selanjutnya kisah sukses intisari dilanjutkan dengan mendirikan sebuah Koran harian yang di beri nama KOMPAS.hal ini terjadi pada tahun 1965,dimana pada masa itu Indonesia sedang di sibukan oleh ancaman pemberontakan PKI.
Sejak awal 1960-an, Auwjong dan Jakob keduanya sama-sama menjadi pengurus Ikatan Sarjana Katolik Indonesia. Juga pernah sama-sama jadi guru dan punya minat besar pada sejarah. Seperti Star Weekly, Intisari melibatkan banyak ahli. Di antaranya ahli ekonomi Prof. Widjojo Nitisastro, penulis masalah-masalah ekonomi terkenal Drs. Sanjoto Sastromihardjo, atau sejarawan muda Nugroho Notosusanto. Saat itu, pergaulan Auwjong sudah sangat luas. Dia berteman baik dengan Goenawan Mohamad, Arief Budiman, Soe Hok Gie, dan Machfudi Mangkudilaga. Intisari terbit 17 Agustus 1963. Seperti Star Weekly, ia hitam-putih dan telanjang, tanpa kulit muka. Ukurannya 14 X 17,5 cm, dengan tebal 128 halaman. Logo "Intisari"-nya sama dengan logo rubrik senama yang diasuh Ojong di Star Weekly. Edisi perdana yang dicetak 10.000 eksemplar ternyata laris manis.
Saling membantu, berkantor sama, bahkan wartawannya pun merangkap. Setelah beberapa pengurus Yayasan Bentara Rakyat bertemu Bung Karno, beliau mengusulkan nama "Kompas". Pengurus yayasan - I.J. Kasimo (Ketua), Frans Seda (Wakil Ketua), F.C. Palaunsuka (Penulis I), Jakob Oetama (Penulis II), dan Auwjong Peng Koen (bendahara) - setuju. Mereka juga menyepakati sifat harian yang independen, menggali sumber berita sendiri, serta mengimbangi secara aktif
Biografi Soedono Salim - Pengusaha Sukses Indonesia
Soedono Salim
atau Liem Sioe Liong lahir di Tiongkok tanggal 19 Juli 1916, Dia
merupakan pendiri Grup Salim. Kepemilikan Grup Salim meliputi Indofood,
Indomobil, Indocement, Indosiar, BCA, Indomaret, Indomarco, PT Mega,
Bank Windu Kencana, PT Hanurata, dan PT Waringin Kencana dan lain-lain.
Dia merupakan salah satu konglomerat dan pengusaha sukses asal Indonesia.
Ia sempat menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di
Indonesia dan Asia. Perjalanan suksesnya dimulai di sebuah pelabuhan
kecil. Fukien di bilangan Selatan Benua Tiongkok. Dia dilahirkan di situ
pada tahun 1916. Kakaknya yang tertua Liem Sioe Hie kini berusia 77
tahun sejak tahun 1922 telah lebih dulu beremigrasi ke Indonesia yang
waktu itu masih jajahan Belanda kerja di sebuah perusahaan pamannya di
kota Kudus.
Di tengah hiruk pikuknya usaha ekspansi Jepang ke Pasifik, dibarengi dengan dongeng harta karun kerajaan-kerajaan Eropa di Asia Tenggara, maka pada tahun 1939, Liem Sioe Liong mengikuti jejak abangnya yang tertua. Dari Fukien, ia Berangkat ke Amoy, dimana bersandar sebuah kapal dagang Belanda yang membawanya menyeberangi Laut Tiongkok. Sebulan untuk kemudian sampai di Indonesia. Sejak dulu, kota Kudus sudah terkenal sebagai pusat pabrik rokok kretek, yang sangat banyak membutuhkan bahan baku tembakau dan cengkeh. Dan sejak jamam revolusi Liem Sioe Liong sudah terlatih menjadi supplier cengkeh, dengan jalan menyelundupkan bahan baku tersebut dari Maluku, Sumatera, Sulawesi Utara melalui Singapura untuk kemudian melalui jalur-jalur khusus penyelundupan menuju Kudus. Sehingga tidak heran dagang cengkeh merupakan salah satu pilar utama bisnis Liem Sioe Liong pertama sekali, disamping sektor tekstil. Dulu juga dia, banyak mengimpor produksi pabrik tekstil murahan dari Shanghai.
Di Kudus Liem berkenalan dengan gadis asal Lasem. Gadis itu sekolah di sekolah Belanda Tionghoa. Liem melamarnya, tapi orangtua si gadis tidak mengizinkan, lantaran takut anak gadisnya akan dibawa ke Tiongkok. Kekuatiran itu timbul melihat tampang Liem yang masih totok. Tapi, Liem tak mau menyerah. Akhirnya lamarannya diterima dan diizinkan menikah. Pesta pernikahannya, bahkan dirayakan selama 12 hari. Maklum, keluarga istrinya cukup terpandang. Setelah menikah, Liem makin ulet bekerja dan berusaha. Usahanya berkembang. Tapi, ketika awal 1940-an, Jepang menjajah Indonesia, usahanya bangkrut. Ditambah lagi, dia mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpanginya masuk jurang. Seluruh temannya meninggal. Hanya Liem yang selamat, setelah tak sadarkan diri selama dua hari. Kemudian, Liem pindah ke Jakarta.
Seirama dengan masa pemerintahan dan pembangunan Orde Baru, bisnisnya pun berkembang demikian pesat. Pada tahun 1969, Om Liem bersama Sudwikatmono, Djuhar Sutanto dan Ibrahim Risjad, yang belakangan disebut sebagai The Gang of Four, mendirikan CV Waringin Kentjana. Om Liem sebagai chairman dan Sudwikatmono sebagai CEO. The Gang of Four ini kemudian tahun 1970 mendirikan pabrik tepung terigu PT Bogasari dengan modal pinjaman dari pemerintah. Bogasari yang memonopoli suplai tepung terigu untuk Indonesia bagian Barat, yang meliputi sekitar 2/3 penduduk Indonesia, di samping PT. Prima untuk Indonesia bagian Timur. Hampir di setiap perusahaan Liem Sioe Liong dia berkongsi dengan Djuhar Sutanto alias Lin Wen Chiang yang juga seorang Tionghoa asal Fukien. Bogasari sebuah perusahaan swasta yang paling unik di Indonesia. Barangkali hanya Bogasarilah yang diberikan pemerintah fasilitas punya pelabuhan sendiri, dan kapal-kapal raksasa dalam hubungan perteriguan bisa langsung merapat ke pabrik.
Ketika pertama berdiri, PT Bogasari berkantor di Jalan Asemka, Jakarta dengan kantor hanya seluas 100 meter. Kemudian tahun 1975 kelompok ini mendirikan pabrik semen PT Indocement Tunggal Perkasa. Pabrik ini melejit bahkan nyaris memonopoli semen di Indonesia. Sehingga kelompok ini sempat digelari Tycoon of Cement. Setelah itu, The Gang of Four ditambah Ciputra mendirikan perusahaan realestate PT Metropolitan Development, yang membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Selain itu, Om Liem juga mendirikan kerajaan bisnis bidang otomotif di bawah bendera PT Indomobil.
Bahkan merambah ke bidang perbankan dengan mendirikan Bank Central Asia (BCA) bersama Mochtar Riyadi. Di tahun 1970-an. Bank Central Asia ini telah bertumbuh menjadi bank swasta kedua terbesar di Indonesia dengan total asset sebesar US$ 99 juta. Belakangan Mochtar Riady membangun Lippo Bank. Ketika itu, Om Liem pernah jadi orang terkaya di Indonesia dan Asia. Serta masuk daftar 100 orang terkaya dunia. Namun, seirama dengan mundurnya Presiden Soeharto dan akibat terjadi krisis moneter, bisnis dan kekayaannya pun turun. Bahkan, Om Liem terpaksa memilih bermukim di Singapura, setelah rumahnya di Gunung Sahari dijarah massa reformasi. Setelah peristiwa tersebut, ia mulai mengalihkan kepengurusan bisnisnya kepada anaknya Anthony Salim, lalu pindah dan tinggal di Singapura hingga tutup usia. Ia dikenal luas masyarakat dekat dengan mantan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto. Usahanya diteruskan anaknya yakni Anthony Salim dan menantunya Franciscus Welirang.
Begitu perkasanya dia di bidang perekonomian Indonesia dewasa ini, mungkin menjadi titik tolak majalah Insight, Asia’s Business Mountly terbitan Hongkong dalam penerbitan bulan Mei tahun ini, menampilkan lukisan karikatural Liem Sioe Liong berpakaian gaya Napoleon Bonaparte. Dadanya penuh ditempeli lencana-lencana perusahaannya. Perusahaan holding company-nya bernama PT Salim Economic Development Corporation punya berbagai macam kegiatan yang dibagi-bagi atas berbagai jenis divisi; masing-masing adalah:
Setiap divisi membawahi beberapa arah perusahaan raksasa, berbentuk perseroan-perseroan terbatas. Pelbagai kemungkinan untuk lebih mengembangkan lajunya perusahaan sekalipun tidak akan meningkatkan permodalan, seperti go-public di pasar saham Jakarta, – dilangsungkan group Soedono Lem Salim dengan gencar. Halangan maupun isu bisnis yang mengancam perusahaannya, nampak tak membuat Liem cemas. Seperti katanya kepada Review,
Sudono Salim atau Liem Sioe Liong meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Berdasarkan informasi yang beredar, pengusaha kakap itu wafat di Singapura pada tanggal 10 Juni 2012.
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sudono_Salim
- http://pontianak.tribunnews.com/2012/06/10/sekilas-kisah-perjalanan-hidup-sudono-salim
- http://freddyiriawan.com/succes-story/kisah-sukses-liem-sioe-liong-soedono-salim/
Di tengah hiruk pikuknya usaha ekspansi Jepang ke Pasifik, dibarengi dengan dongeng harta karun kerajaan-kerajaan Eropa di Asia Tenggara, maka pada tahun 1939, Liem Sioe Liong mengikuti jejak abangnya yang tertua. Dari Fukien, ia Berangkat ke Amoy, dimana bersandar sebuah kapal dagang Belanda yang membawanya menyeberangi Laut Tiongkok. Sebulan untuk kemudian sampai di Indonesia. Sejak dulu, kota Kudus sudah terkenal sebagai pusat pabrik rokok kretek, yang sangat banyak membutuhkan bahan baku tembakau dan cengkeh. Dan sejak jamam revolusi Liem Sioe Liong sudah terlatih menjadi supplier cengkeh, dengan jalan menyelundupkan bahan baku tersebut dari Maluku, Sumatera, Sulawesi Utara melalui Singapura untuk kemudian melalui jalur-jalur khusus penyelundupan menuju Kudus. Sehingga tidak heran dagang cengkeh merupakan salah satu pilar utama bisnis Liem Sioe Liong pertama sekali, disamping sektor tekstil. Dulu juga dia, banyak mengimpor produksi pabrik tekstil murahan dari Shanghai.
Di Kudus Liem berkenalan dengan gadis asal Lasem. Gadis itu sekolah di sekolah Belanda Tionghoa. Liem melamarnya, tapi orangtua si gadis tidak mengizinkan, lantaran takut anak gadisnya akan dibawa ke Tiongkok. Kekuatiran itu timbul melihat tampang Liem yang masih totok. Tapi, Liem tak mau menyerah. Akhirnya lamarannya diterima dan diizinkan menikah. Pesta pernikahannya, bahkan dirayakan selama 12 hari. Maklum, keluarga istrinya cukup terpandang. Setelah menikah, Liem makin ulet bekerja dan berusaha. Usahanya berkembang. Tapi, ketika awal 1940-an, Jepang menjajah Indonesia, usahanya bangkrut. Ditambah lagi, dia mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpanginya masuk jurang. Seluruh temannya meninggal. Hanya Liem yang selamat, setelah tak sadarkan diri selama dua hari. Kemudian, Liem pindah ke Jakarta.
Seirama dengan masa pemerintahan dan pembangunan Orde Baru, bisnisnya pun berkembang demikian pesat. Pada tahun 1969, Om Liem bersama Sudwikatmono, Djuhar Sutanto dan Ibrahim Risjad, yang belakangan disebut sebagai The Gang of Four, mendirikan CV Waringin Kentjana. Om Liem sebagai chairman dan Sudwikatmono sebagai CEO. The Gang of Four ini kemudian tahun 1970 mendirikan pabrik tepung terigu PT Bogasari dengan modal pinjaman dari pemerintah. Bogasari yang memonopoli suplai tepung terigu untuk Indonesia bagian Barat, yang meliputi sekitar 2/3 penduduk Indonesia, di samping PT. Prima untuk Indonesia bagian Timur. Hampir di setiap perusahaan Liem Sioe Liong dia berkongsi dengan Djuhar Sutanto alias Lin Wen Chiang yang juga seorang Tionghoa asal Fukien. Bogasari sebuah perusahaan swasta yang paling unik di Indonesia. Barangkali hanya Bogasarilah yang diberikan pemerintah fasilitas punya pelabuhan sendiri, dan kapal-kapal raksasa dalam hubungan perteriguan bisa langsung merapat ke pabrik.
Ketika pertama berdiri, PT Bogasari berkantor di Jalan Asemka, Jakarta dengan kantor hanya seluas 100 meter. Kemudian tahun 1975 kelompok ini mendirikan pabrik semen PT Indocement Tunggal Perkasa. Pabrik ini melejit bahkan nyaris memonopoli semen di Indonesia. Sehingga kelompok ini sempat digelari Tycoon of Cement. Setelah itu, The Gang of Four ditambah Ciputra mendirikan perusahaan realestate PT Metropolitan Development, yang membangun perumahan mewah Pondok Indah dan Kota Mandiri Bumi Serpong Damai. Selain itu, Om Liem juga mendirikan kerajaan bisnis bidang otomotif di bawah bendera PT Indomobil.
Bahkan merambah ke bidang perbankan dengan mendirikan Bank Central Asia (BCA) bersama Mochtar Riyadi. Di tahun 1970-an. Bank Central Asia ini telah bertumbuh menjadi bank swasta kedua terbesar di Indonesia dengan total asset sebesar US$ 99 juta. Belakangan Mochtar Riady membangun Lippo Bank. Ketika itu, Om Liem pernah jadi orang terkaya di Indonesia dan Asia. Serta masuk daftar 100 orang terkaya dunia. Namun, seirama dengan mundurnya Presiden Soeharto dan akibat terjadi krisis moneter, bisnis dan kekayaannya pun turun. Bahkan, Om Liem terpaksa memilih bermukim di Singapura, setelah rumahnya di Gunung Sahari dijarah massa reformasi. Setelah peristiwa tersebut, ia mulai mengalihkan kepengurusan bisnisnya kepada anaknya Anthony Salim, lalu pindah dan tinggal di Singapura hingga tutup usia. Ia dikenal luas masyarakat dekat dengan mantan Presiden ke-2 Indonesia Soeharto. Usahanya diteruskan anaknya yakni Anthony Salim dan menantunya Franciscus Welirang.
Begitu perkasanya dia di bidang perekonomian Indonesia dewasa ini, mungkin menjadi titik tolak majalah Insight, Asia’s Business Mountly terbitan Hongkong dalam penerbitan bulan Mei tahun ini, menampilkan lukisan karikatural Liem Sioe Liong berpakaian gaya Napoleon Bonaparte. Dadanya penuh ditempeli lencana-lencana perusahaannya. Perusahaan holding company-nya bernama PT Salim Economic Development Corporation punya berbagai macam kegiatan yang dibagi-bagi atas berbagai jenis divisi; masing-masing adalah:
- divisi perdagangan
- divisi industri
- divisi bank dan asuransi
- divisi pengembangan (yang bergerak dibidang hasil hutan dan konsesi hutan)
- divisi properti yang bergerak dibidang real estate, perhotelan, dan pemborong
- divisi perdagangan eceran
- divisi joint venture.
Setiap divisi membawahi beberapa arah perusahaan raksasa, berbentuk perseroan-perseroan terbatas. Pelbagai kemungkinan untuk lebih mengembangkan lajunya perusahaan sekalipun tidak akan meningkatkan permodalan, seperti go-public di pasar saham Jakarta, – dilangsungkan group Soedono Lem Salim dengan gencar. Halangan maupun isu bisnis yang mengancam perusahaannya, nampak tak membuat Liem cemas. Seperti katanya kepada Review,
“Jika anda hanya mendengarkan apa yang dikatakan orang, anda akan gila. Anda harus melakukan apa yang anda yakini.”Bermodal kalimat pendeknya itu pulalah mengantar Liem Sioe Liong muda di Kudus yang juga terkenal sebagai Lin Shao Liang menjadi Soedono Salim si Raja Dagang Indonesia, belakangan ini.
Sudono Salim atau Liem Sioe Liong meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Berdasarkan informasi yang beredar, pengusaha kakap itu wafat di Singapura pada tanggal 10 Juni 2012.
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Sudono_Salim
- http://pontianak.tribunnews.com/2012/06/10/sekilas-kisah-perjalanan-hidup-sudono-salim
- http://freddyiriawan.com/succes-story/kisah-sukses-liem-sioe-liong-soedono-salim/
Biografi Andrew Darwis - Pendiri Kaskus
Andrew Darwis lahir 20 Juli 1979 di jakarta merupakan pendiri (founder) komunitas online terbesar di Indonesia, Kaskus
lewat situs Kaskus.us yang sekarang ini mempunyai lebih dari 3 juta
member . Andrew sekarang menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO)
PT Darta Media Indonesia (Kaskus) sekaligus pemilik (owner) Kaskus
Network lewat PT Darta Media Indonesia. Andrew memulai pendidikannya di
SD Tarakanita Pluit Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP
Tarakanita Pluit Jakarta, setelah lulus SMP kemudian andrew memilih
melanjutkan SMA Gandhi National School, Ancol '98 Jakarta, setelah lulus
kemudian Andrew melajutkan studinya di Universitas Bina Nusantara, 1998
jurusan Sistem Informasi,
Setelah berkuliah di Binus, Andrew mencari universitas lain yang ‘mendukung’ hobi barunya. Ia kesulitan menemukan universitas yang cocok di Indonesia, karena kala itu multimedia belum menjadi lahan mata pencaharian umum di Indonesia. Namun akhirnya ia menemukannya melalui informasi seorang teman yang baru pulang dari Amerika. Sebuah universitas bernama Seattle University dinilainya dapat memfasilitasi hasratnya mendalami dunia web programming. Pada awalnya, kedua orang tua Andrew tidak setuju dengan keinginan anaknya. Mereka menganggap kuliahnya kelak akan terlalu menghamburkan uang, belum lagi biaya hidup disana. Namun setelah didesak oleh Andrew, akhirnya mereka luluh juga, dengan syarat biaya hidup selama kuliah di Amerika harus ditanggungnya sendiri. Andrew menyanggupinya.
Kemudian ia memilih melanjutkan studinya di luar negeri di Art Institute of Seattle, 1999 - 2003 jurusan Multimedia & Web Design, setelah itu ia melanjutkan masternya di universitas yang sama jurusan Master of Computer Science, Seattle University, tahun 2004 - 2006. Andrew mendirikan Kaskus pada 6 November 1999. Bermula dari pengalamannya saat menimba ilmu di salah satu universitas terkemuka di Negeri Paman Sam, Seattle University, Program Studi Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle Computer Science di tahun 1999, pria yang disapa Andrew ini terinspirasi membuat website forum komunitas yang bisa di bilang menjadi yang terbesar di Indonesia. "Saat itu saya ditugaskan oleh dosen untuk membuat program dari free software, dari situlah mulai muncul ide membuat website dengan nama Kaskus." Ujar Andrew yang bekerja di perusahaan lyrics.com saat kuliah di Amerika.
Kaskus berasal dari kata Kasak-Kusuk atau bermakna bergosip. Dengan modal awal sebesar US$ 3 (Rp 30.000,-) untuk membeli server, Andrew dan dua rekannya, Ronald dan Budi, memilih untuk membuat portal yang berisi mengenai berita maupun informasi tentang Indonesia. Portal tersebut sengaja di buat menjadi suatu media untuk memuaskan kerinduan bagi masyarakat Indonesia yang berada di Luar negeri. Manfaatnya adalah semakin membaiknya geliat bisnis online, serta banyaknya orang yang memulai bisnis online dilihat Andrew sebagai potensi besar yang mendukung
perkembangan Kaskus. Berdasarkan
survey, terdapat lebih dari 40 juta pengguna Internet di Indonesia.
Dengan jumlah yang luar biasa tersebut, ia mengasumsikan bahwa
masing-masing pengguna Internet adalah target pasar yang potensial.
Kendalanya Andrew mengaku bahwa kendala terberat dialaminya saat awal pembentukan Kaskus. Ia harus turun tangan langsung dan memperbaiki apabila ada server yang down, karena saat itu Andrew belum memiliki karyawan. Selain itu kendala terberat juga dialaminya ketika pindah ke Jakarta, karenai ia harus meyakinkan customer dan advertiser mengenai citra Kaskus.
Pemasarannya Andrew dan timnya di awal usaha harus bergeriliya door to door ke klien untuk memperkenalkan positioning Kaskus dan tidak sampai 1 tahun, Kaskus sudah banyak dipercaya oleh client-client besar yang sudah mendukung Kaskus sejak pertama kali Kaskus launching pada Desember 2008. Berselang 2 bulan kemudian Kaskus resmi menjadi perusahaan professional di bawah bendera PT. Darta Media Indonesia. Saat ini tercatat Kaskus memiliki 3.730.031 member(update pertanggal 3 Desember 2011 pada pukul 11.55) dan terus bertambah tiap detiknya. Kaskus memiliki target pasar dari usia 15-40 tahun baik kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, professional dan entrepreneur.
Berbagai penghargaan juga diterima oleh Andrew di antaranya The Best Indonesian Communities for 2005 and 2006 versi Alexa.com dan Wikipedia, dari Microsoft dengan nominasi Kaskus Indonesia Innovative Top Web Site di tahun 2008, dan dari Indosat dengan nominasi Kaskus The Online Inspiring Award di tahun 2009 Saat ini untuk me-manage Kaskus, Andrew dibantu 30 orang karyawan yang terbagi dalam tim pemasaran (marketing), sales, IT dan kreatif (creative).
Kini Andrew dibantu oleh sekitar 30 orang karyawan dalam mengatur kaskus.us, yang terbagi menjadi beberapa tim antara lain marketing, sales, IT dan creative. Pada tahun 2009, penghasilan Andrew dari kaskus adalah sekitar 600 juta rupiah per bulan. Andrew mengaku akan terus mengembangkan situsnya tersebut, dan mulai mengincar pengguna internet luar negeri dalam marketing content (isi) kaskus. Kini,Pria yang dikenal para kaskuser sebagai ‘Mimin’ (singkatan dari Admin) ini patut berbangga, kaskus telah menjadi sebuah situs fenomenal yang memiliki istilah tersendiri yang tidak dimiliki situs forum lainnya. Dirinya pun masuk ke dalam jajaran enterpreneur muda berbakat kebanggaan Indonesia
Dari sekian banyak konten dalam Kaskus.us, tanpa ragu Andrew menyebut konten Jual Beli (FJB) dan Lounge sebagai terfavorit dikunjungi kaskuser. Para kaskuser yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia itu bisa memanfaatkan konten ini untuk transaksi bisnis online. Dalam sehari saja, 80 ribu daftar barang, diikutkan dalam Forum Jual Beli (FJB).
Obsesi yang ingin diraih Andrew untuk pengembangan bisnis online-nya adalah terus mengembangkan content (fasilitas yang ada di dalam website) Di Indonesia, sehingga nantinya orang luar negerilah yang akan membeli content itu.
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Andrew_Darwis
- http://livebeta.kaskus.us/thread/000000000000000006327037/biografi-andrew-darwismimin-kaskus
- http://kolom-biografi.blogspot.com
Bahkan, Sariayu Martha Tilaar sudah menjadi sebuah ikon produk lokal yang mendunia. Sebagai misal, Sariayu Martha Tilaar memiliki produk kosmetika berkelas Biokos, Belia, Caring Colours, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu Garden dan lain-lain yang sudah terkenal sampai ke mancanegara. Sebagai pengusaha, ternyata kepribadiannya yang tak pantang menyerah lah yang mengantarkannya hingga menjadi sukses seperti sekarang. Martha juga selalu berpikir positif dan tidak henti melakukan inovasi. Sejak remaja, Martha sudah terbiasa menjual makanan-makanan kecil untuk menambah uang jajannya. Ia juga suka mengambil Sogok Telik dan Jali-jali Putih, yang tumbuh subur di tanah milik eyangnya, untuk dirangkai menjadi kalung dan gelang. Perhiasan tersebut ia jual kepada teman-temannya di sekolah. Martha kecil juga selalu memperhatikan hal-hal kecil dan detail di sekelilingnya.
Peraih gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dalam bidang ”Fashion and Artistry” dari World University Tuscon, Arizona, AS tahun 1984 ini menjalani hidup dengan penuh keajaiban kuasa Tuhan. Pernah ‘divonis’ mandul oleh ahli obstetri dan ginekologi luar negeri, setelah 11 tahun lebih menikah dan belum dikaruniai anak. Tapi hal itu tidak membuatnya menyerah. Ia terus berupaya memiliki keturunan melalui cara tradisional. Kebetulan Martha mempunyai nenek ahli pembuat jamu. Selama empat tahun lebih ia rajin mengkonsumsi jejamuan itu dengan kesabaran dan ketelatenan. Hingga pada suatu saat di usia 41 tahun, Martha berhenti menstruasi. Dokter menyatakan Martha telah memasuki masa menopouse. Ia sempat sangat sedih, karena apa yang dicita-citakannya tidak mungkin tercapai.
Tapi, karena kuasa Tuhan Yang Maha Besar, absennya datang bulannya kali ini adalah karena ia mulai mengandung. Martha pun melahirkan anak pertamanya di usia 42 tahun, dan pada tahun-tahun berikutnya lahir tiga orang lagi keturunannya yang kini telah menjadi anak-anak yang sukses. Martha Tilaar mempunyai komitmen tinggi membangun industri kosmetika. Ia investasi besar di bidang riset dan pengembangan (R&D;). Ia mau mengirim staf ahli farmasinya belajar ke luar negeri, atau mengikuti berbagai pameran di luar negeri. Ia memiliki dua orang staf ahli farmasi bergelar doktor, sejumlah magister dan sarjana strata satu lainnya. R&D; memberi hasil lain. Martha Tilaar perlahan-lahan berhasil mengurangi ketergantungan kandungan bahan baku impor, berganti dengan bahan baku lokal di setiap produknya. Hasil lain lagi, ini yang lebih mencengangkan, pada bulan Juli 2002 Sekjen PBB Kofi Annan mengundang Martha Tilaar hadir dalam forum Global Compact, di New York, AS.
Sebagai bentuk keperduliannya terhadap perempuan, Martha mendirikan Yayasan Martha Tilaar. Ia mendidik banyak wanita dan ibu-ibu tentang kecantikan. Tujuannya agar mereka mengerti kecantikan sehingga bisa merawat diri. Namun yang terutama agar mereka mempunyai keterampilan tentang kecantikan, sesuatu yang pernah banyak menolong wanita di saat krisis multidimensi melanda bangsa termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan wanita maupun laki-laki di banyak perusahaan lain. Bagi Martha Tilaar perempuan adalah pemersatu yang sangat besar perannya bagi keutuhan bangsa. Karena itu ia tak ingin perempuan terbelakang dalam soal pendidikan.
Mengandalkan kekuatan riset dan 37 peneliti di Martha Tilaar's Innovation Center (MTIC), Martha sukses memproduksi merek kosmetika, perawatan tubuh, spa, dan jamu yang dikenal hingga mancanegara. Sebut saja Sariayu, Caring, Belia, Rudy Hadisuwarno Cosmetics, Biokos, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu Garden, dan Dewi Sri Spa. Sebagai korporasi, Martha Tilaar Group juga berhasil meraih ISO 9001, ISO 14000, dan Sertifikasi GMP di Asia pada 1996.
Prinsip berbagi yang melandasi bisnis kecantikan Martha Tilaar diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan, terutama bagi perempuan. Grup usaha Martha Tilaar ini memayungi 11 anak perusahaan dan mempekerjakan sekitar 6.000 karyawan, 70% diantaranya adalah perempuan. Tak sedikit di antara kaum hawa ini yang mendapatkan kesempatan belajar dan sekolah cuma-cuma untuk mengembangkan dirinya. Mulai pekerja di ranah rumah tangganya hingga ahli seperti peneliti di perusahaannya. Martha tak sungkan mengirim peneliti belajaretnobotany ke Perancis dan medical antropology di Leiden, Belanda. "Pendekatan sains dibutuhkan untuk mengembangkan produk lokal," katanya. Satu lagi kunci sukses bisnis Martha Tilaar, fokus pada satu bidang, yakni kecantikan. "Saya mulai bisnis dari salon, lalu sekolah, pabrik, distribusi yang semuanya bergerak di bidang kecantikan.
Referensi :
- http://kalabang.wordpress.com/2010/10/04/kisah-sukses-martha-tilaar/
- http://www.suaramedia.com
- http://id.wikipedia.org/wiki/Martha_Tilaar
- http://kolom-biografi.blogspot.com
Setelah berkuliah di Binus, Andrew mencari universitas lain yang ‘mendukung’ hobi barunya. Ia kesulitan menemukan universitas yang cocok di Indonesia, karena kala itu multimedia belum menjadi lahan mata pencaharian umum di Indonesia. Namun akhirnya ia menemukannya melalui informasi seorang teman yang baru pulang dari Amerika. Sebuah universitas bernama Seattle University dinilainya dapat memfasilitasi hasratnya mendalami dunia web programming. Pada awalnya, kedua orang tua Andrew tidak setuju dengan keinginan anaknya. Mereka menganggap kuliahnya kelak akan terlalu menghamburkan uang, belum lagi biaya hidup disana. Namun setelah didesak oleh Andrew, akhirnya mereka luluh juga, dengan syarat biaya hidup selama kuliah di Amerika harus ditanggungnya sendiri. Andrew menyanggupinya.
Kemudian ia memilih melanjutkan studinya di luar negeri di Art Institute of Seattle, 1999 - 2003 jurusan Multimedia & Web Design, setelah itu ia melanjutkan masternya di universitas yang sama jurusan Master of Computer Science, Seattle University, tahun 2004 - 2006. Andrew mendirikan Kaskus pada 6 November 1999. Bermula dari pengalamannya saat menimba ilmu di salah satu universitas terkemuka di Negeri Paman Sam, Seattle University, Program Studi Multimedia & Web Design, Art Institute of Seattle Computer Science di tahun 1999, pria yang disapa Andrew ini terinspirasi membuat website forum komunitas yang bisa di bilang menjadi yang terbesar di Indonesia. "Saat itu saya ditugaskan oleh dosen untuk membuat program dari free software, dari situlah mulai muncul ide membuat website dengan nama Kaskus." Ujar Andrew yang bekerja di perusahaan lyrics.com saat kuliah di Amerika.
Kaskus berasal dari kata Kasak-Kusuk atau bermakna bergosip. Dengan modal awal sebesar US$ 3 (Rp 30.000,-) untuk membeli server, Andrew dan dua rekannya, Ronald dan Budi, memilih untuk membuat portal yang berisi mengenai berita maupun informasi tentang Indonesia. Portal tersebut sengaja di buat menjadi suatu media untuk memuaskan kerinduan bagi masyarakat Indonesia yang berada di Luar negeri. Manfaatnya adalah semakin membaiknya geliat bisnis online, serta banyaknya orang yang memulai bisnis online dilihat Andrew sebagai potensi besar yang mendukung
Kendalanya Andrew mengaku bahwa kendala terberat dialaminya saat awal pembentukan Kaskus. Ia harus turun tangan langsung dan memperbaiki apabila ada server yang down, karena saat itu Andrew belum memiliki karyawan. Selain itu kendala terberat juga dialaminya ketika pindah ke Jakarta, karenai ia harus meyakinkan customer dan advertiser mengenai citra Kaskus.
Pemasarannya Andrew dan timnya di awal usaha harus bergeriliya door to door ke klien untuk memperkenalkan positioning Kaskus dan tidak sampai 1 tahun, Kaskus sudah banyak dipercaya oleh client-client besar yang sudah mendukung Kaskus sejak pertama kali Kaskus launching pada Desember 2008. Berselang 2 bulan kemudian Kaskus resmi menjadi perusahaan professional di bawah bendera PT. Darta Media Indonesia. Saat ini tercatat Kaskus memiliki 3.730.031 member(update pertanggal 3 Desember 2011 pada pukul 11.55) dan terus bertambah tiap detiknya. Kaskus memiliki target pasar dari usia 15-40 tahun baik kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, professional dan entrepreneur.
Berbagai penghargaan juga diterima oleh Andrew di antaranya The Best Indonesian Communities for 2005 and 2006 versi Alexa.com dan Wikipedia, dari Microsoft dengan nominasi Kaskus Indonesia Innovative Top Web Site di tahun 2008, dan dari Indosat dengan nominasi Kaskus The Online Inspiring Award di tahun 2009 Saat ini untuk me-manage Kaskus, Andrew dibantu 30 orang karyawan yang terbagi dalam tim pemasaran (marketing), sales, IT dan kreatif (creative).
Kini Andrew dibantu oleh sekitar 30 orang karyawan dalam mengatur kaskus.us, yang terbagi menjadi beberapa tim antara lain marketing, sales, IT dan creative. Pada tahun 2009, penghasilan Andrew dari kaskus adalah sekitar 600 juta rupiah per bulan. Andrew mengaku akan terus mengembangkan situsnya tersebut, dan mulai mengincar pengguna internet luar negeri dalam marketing content (isi) kaskus. Kini,Pria yang dikenal para kaskuser sebagai ‘Mimin’ (singkatan dari Admin) ini patut berbangga, kaskus telah menjadi sebuah situs fenomenal yang memiliki istilah tersendiri yang tidak dimiliki situs forum lainnya. Dirinya pun masuk ke dalam jajaran enterpreneur muda berbakat kebanggaan Indonesia
Dari sekian banyak konten dalam Kaskus.us, tanpa ragu Andrew menyebut konten Jual Beli (FJB) dan Lounge sebagai terfavorit dikunjungi kaskuser. Para kaskuser yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia itu bisa memanfaatkan konten ini untuk transaksi bisnis online. Dalam sehari saja, 80 ribu daftar barang, diikutkan dalam Forum Jual Beli (FJB).
Obsesi yang ingin diraih Andrew untuk pengembangan bisnis online-nya adalah terus mengembangkan content (fasilitas yang ada di dalam website) Di Indonesia, sehingga nantinya orang luar negerilah yang akan membeli content itu.
Referensi :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Andrew_Darwis
- http://livebeta.kaskus.us/thread/000000000000000006327037/biografi-andrew-darwismimin-kaskus
- http://kolom-biografi.blogspot.com
Biografi Martha Tilaar - Pengusaha Kosmetik Sukses
Martha Tilaar lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 4 September 1937, ia merupakan seorang pengusaha Kosmetik Terkemuka dengan nama merek dagang Sariayu Martha Tilaar.
Ia menikah dengan H.A.R Tilaar dan memiliki empat anak, Bryan Emil
Tilaar, Pinkan Tilaar,Wulan Tilaar,Kilala Tilaar. nenek dari beberapa
orang cucu, adalah sosok wanita yang tidak pantang menyerah. Ketika
orang lain mengatakan tidak mungkin, Ia tetap mencobanya. Yang penting
adalah bukan melihat besarnya hambatan di depan kita, tapi bagaimana
kita memecahkan masalah yang ada. Kebetulan, suaminya mendapatkan
kesempatan belajar ke luar negeri. Ia pun mengambil kuliah kecantikan
dan lulus dari Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS.
Begitu lulus dari akademi kecantikan Martha segera membuka praktek salon kecantikan di negeri Paman Sam itu. Ia membuat selebaran semacam brosur sederhana, mempromosikan jasa layanan salonnya. Berbagai usaha promosi dilakukan seperti masuk ke kampus-kampus, mendatangi rumah-rumah mantan dosen untuk mendandani para istrinya. Begitu pula kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia, atau ibu-ibu yang mengikuti suaminya tugas di luar negeri. Sekembalinya ke tanah air, Ia membuka salon kecil sederhana di garasi rumah milik ayahnya, dengan ukuran 6 x 4 meter pada tahun 1970, Ia terus berupaya mengembangkan salonnya itu, dengan membagikan selebaran-selebaran ke lingkungan sekitar, memanjakan para pengunjung salon dan mengajak mereka bercakap-cakap, untuk mendekatkan emosional. Dengan kedekatan itu, para pengunjung menjadi betah dan menjadi pelanggan tetap salonnya. Tak lama, dua tahun kemudian 1972 ia membuka salon kedua di Jalan Anggur No. 3 Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sambil memulai penggunaan merek dagang baru Sariayu Martha Tilaar.
Martha juga tak kenal lelah terus mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia untuk produk-produk salonnya. Tujuannya, adalah agar perempuan Indonesia tetap terpelihara kecantikan dan keayuannya. Marta Tilaar pernah bertemu dengan perempuan yang menggendong anak sambil menenteng dua anaknya. Wajahnya terlihat tua, lusuh dan keriput. Saya pikir usianya sudah memasuki masa 40 tahun. Ternyata, belum sampai dua puluh lima. Karena beban hidup yang berat dan tidak pernah menjaga kecantikan, perempuan itu terlihat jauh lebih tua dari usia sebenarnya. Menginjak tahun 1977 Martha Tilaar menjajaki kerjasama dengan Theresia Harsini Setiady, dari PT Kalbe Farma. Mereka sepakat membuat perusahaan kosmetika dan jamu, namanya PT Martina Berto, dan meluncurkan Sariayu Martha Tilaar sebagai produk pertama. Dilanjutkan kemudian dengan membuka pabrik kosmetik pertama di Jalan Pulo Ayang, kawasan Indsutri Pulogadung , Jakarta timur yang diresmikan oleh Ny Nelly Adam Malik, saat itu istri Wakil Presiden Adam Malik.
Tahun 1983 Martha Tilaar mendirikan PT Sari Ayu Indonesia, khusus sebagai distributor produk kosmetika Sariayu Martha Tilaar. Tahun 1986 Martha Tilaar membuka pabrik kedua, kali ini di Jalan Pulokambing II/1, masih di areal sama Kawasan Industri Pulogadung yang kali ini diresmikan oleh Ny. Karlinah Umar Wirahadikusumah, istri Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah. Bisnis Martha Tilaar terus berkembang, dengan mengakuisisi sejumlah perusahaan sampai kemudian ia dan keluarganya menguasai sepenuhnya saham PT Martina Berto. Bersamaan itu dilakukanlah konsolidasi perusahaan digabungkan ke dalam Martha Tilaar Group. Anak perusahaan Martha Tilaar Group terdiri PT Martina Berto dan PT Tiara Permata Sari (sebagai pemanufaktur dan pemasar produk Sariayu Martha Tilaar, Biokos Martha Tilaar, Belia Martha Tilaar, Berto Martha Tilaar, Aromatic Oil Of Java Martha Tilaar, Dewi Sri Spa Martha Tilaar, Jamu Garden Martha Tilaar).
Martha Tilaar sangat jeli dalam melihat dan menangkap peluang pasar. Pada tahun 1987, ia meluncurkan produk ”Senja di Sriwedari” sebagai trend tata rias baru, sebuah ide yang diilhami oleh kekayaan alam dan budaya Indonesia. Dan produk itu meledak di pasaran. Para tata rias banyak merekomendasikan produk ini ke Kliennya. Sejak itulah Martha Tilaar selalu mempersuntingkan nama tempat dan unsur budaya suatu daerah, yang lalu dipadukan dengan trend busana daerah, ke setiap produk Sariayu Martha Tilaar.
Sebut saja produk yang ia keluarkan pada tahun 1989 dinamakan Sumatera bergaya, Puri Prameswari (1990) mengambil dari etnik Cirebon dan Bali, Senandung Nyiur (1991) dari Pantai Indonesia, Riwayat Asmat (1992) dari Irian Jaya/Papua, Rama-Rama Toraja (1993). Dan, puncaknya adalah trend warna Pusako Minang dari Minangkabau. Sariayu berhasil tampil sebagai trendsetter tata rias wajah wanita Indonesia. Perjalanan bisnis Martha Tilaar tidak selamanya mulus. Ia pernah mengalami jatuh-bangun atau pasang-surut usaha. Meskipun perusahaannya sudah besar dan maju, orang
masih saja memandangnya sebelah
mata. Maklum, produk jamu kosmetika Sariayu Martha Tilaar sangat identik
sekali sebagai produk lokal. Orang tahunya demikian saja tanpa mau
mengenal bahwa produk Martha Tilaar sesungguhnya sudah mendunia,
berkualitas, dan bergengsi.Begitu lulus dari akademi kecantikan Martha segera membuka praktek salon kecantikan di negeri Paman Sam itu. Ia membuat selebaran semacam brosur sederhana, mempromosikan jasa layanan salonnya. Berbagai usaha promosi dilakukan seperti masuk ke kampus-kampus, mendatangi rumah-rumah mantan dosen untuk mendandani para istrinya. Begitu pula kepada mahasiswa-mahasiswa Indonesia, atau ibu-ibu yang mengikuti suaminya tugas di luar negeri. Sekembalinya ke tanah air, Ia membuka salon kecil sederhana di garasi rumah milik ayahnya, dengan ukuran 6 x 4 meter pada tahun 1970, Ia terus berupaya mengembangkan salonnya itu, dengan membagikan selebaran-selebaran ke lingkungan sekitar, memanjakan para pengunjung salon dan mengajak mereka bercakap-cakap, untuk mendekatkan emosional. Dengan kedekatan itu, para pengunjung menjadi betah dan menjadi pelanggan tetap salonnya. Tak lama, dua tahun kemudian 1972 ia membuka salon kedua di Jalan Anggur No. 3 Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sambil memulai penggunaan merek dagang baru Sariayu Martha Tilaar.
Martha juga tak kenal lelah terus mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia untuk produk-produk salonnya. Tujuannya, adalah agar perempuan Indonesia tetap terpelihara kecantikan dan keayuannya. Marta Tilaar pernah bertemu dengan perempuan yang menggendong anak sambil menenteng dua anaknya. Wajahnya terlihat tua, lusuh dan keriput. Saya pikir usianya sudah memasuki masa 40 tahun. Ternyata, belum sampai dua puluh lima. Karena beban hidup yang berat dan tidak pernah menjaga kecantikan, perempuan itu terlihat jauh lebih tua dari usia sebenarnya. Menginjak tahun 1977 Martha Tilaar menjajaki kerjasama dengan Theresia Harsini Setiady, dari PT Kalbe Farma. Mereka sepakat membuat perusahaan kosmetika dan jamu, namanya PT Martina Berto, dan meluncurkan Sariayu Martha Tilaar sebagai produk pertama. Dilanjutkan kemudian dengan membuka pabrik kosmetik pertama di Jalan Pulo Ayang, kawasan Indsutri Pulogadung , Jakarta timur yang diresmikan oleh Ny Nelly Adam Malik, saat itu istri Wakil Presiden Adam Malik.
Tahun 1983 Martha Tilaar mendirikan PT Sari Ayu Indonesia, khusus sebagai distributor produk kosmetika Sariayu Martha Tilaar. Tahun 1986 Martha Tilaar membuka pabrik kedua, kali ini di Jalan Pulokambing II/1, masih di areal sama Kawasan Industri Pulogadung yang kali ini diresmikan oleh Ny. Karlinah Umar Wirahadikusumah, istri Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah. Bisnis Martha Tilaar terus berkembang, dengan mengakuisisi sejumlah perusahaan sampai kemudian ia dan keluarganya menguasai sepenuhnya saham PT Martina Berto. Bersamaan itu dilakukanlah konsolidasi perusahaan digabungkan ke dalam Martha Tilaar Group. Anak perusahaan Martha Tilaar Group terdiri PT Martina Berto dan PT Tiara Permata Sari (sebagai pemanufaktur dan pemasar produk Sariayu Martha Tilaar, Biokos Martha Tilaar, Belia Martha Tilaar, Berto Martha Tilaar, Aromatic Oil Of Java Martha Tilaar, Dewi Sri Spa Martha Tilaar, Jamu Garden Martha Tilaar).
Martha Tilaar sangat jeli dalam melihat dan menangkap peluang pasar. Pada tahun 1987, ia meluncurkan produk ”Senja di Sriwedari” sebagai trend tata rias baru, sebuah ide yang diilhami oleh kekayaan alam dan budaya Indonesia. Dan produk itu meledak di pasaran. Para tata rias banyak merekomendasikan produk ini ke Kliennya. Sejak itulah Martha Tilaar selalu mempersuntingkan nama tempat dan unsur budaya suatu daerah, yang lalu dipadukan dengan trend busana daerah, ke setiap produk Sariayu Martha Tilaar.
Sebut saja produk yang ia keluarkan pada tahun 1989 dinamakan Sumatera bergaya, Puri Prameswari (1990) mengambil dari etnik Cirebon dan Bali, Senandung Nyiur (1991) dari Pantai Indonesia, Riwayat Asmat (1992) dari Irian Jaya/Papua, Rama-Rama Toraja (1993). Dan, puncaknya adalah trend warna Pusako Minang dari Minangkabau. Sariayu berhasil tampil sebagai trendsetter tata rias wajah wanita Indonesia. Perjalanan bisnis Martha Tilaar tidak selamanya mulus. Ia pernah mengalami jatuh-bangun atau pasang-surut usaha. Meskipun perusahaannya sudah besar dan maju, orang
Bahkan, Sariayu Martha Tilaar sudah menjadi sebuah ikon produk lokal yang mendunia. Sebagai misal, Sariayu Martha Tilaar memiliki produk kosmetika berkelas Biokos, Belia, Caring Colours, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu Garden dan lain-lain yang sudah terkenal sampai ke mancanegara. Sebagai pengusaha, ternyata kepribadiannya yang tak pantang menyerah lah yang mengantarkannya hingga menjadi sukses seperti sekarang. Martha juga selalu berpikir positif dan tidak henti melakukan inovasi. Sejak remaja, Martha sudah terbiasa menjual makanan-makanan kecil untuk menambah uang jajannya. Ia juga suka mengambil Sogok Telik dan Jali-jali Putih, yang tumbuh subur di tanah milik eyangnya, untuk dirangkai menjadi kalung dan gelang. Perhiasan tersebut ia jual kepada teman-temannya di sekolah. Martha kecil juga selalu memperhatikan hal-hal kecil dan detail di sekelilingnya.
Peraih gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dalam bidang ”Fashion and Artistry” dari World University Tuscon, Arizona, AS tahun 1984 ini menjalani hidup dengan penuh keajaiban kuasa Tuhan. Pernah ‘divonis’ mandul oleh ahli obstetri dan ginekologi luar negeri, setelah 11 tahun lebih menikah dan belum dikaruniai anak. Tapi hal itu tidak membuatnya menyerah. Ia terus berupaya memiliki keturunan melalui cara tradisional. Kebetulan Martha mempunyai nenek ahli pembuat jamu. Selama empat tahun lebih ia rajin mengkonsumsi jejamuan itu dengan kesabaran dan ketelatenan. Hingga pada suatu saat di usia 41 tahun, Martha berhenti menstruasi. Dokter menyatakan Martha telah memasuki masa menopouse. Ia sempat sangat sedih, karena apa yang dicita-citakannya tidak mungkin tercapai.
Tapi, karena kuasa Tuhan Yang Maha Besar, absennya datang bulannya kali ini adalah karena ia mulai mengandung. Martha pun melahirkan anak pertamanya di usia 42 tahun, dan pada tahun-tahun berikutnya lahir tiga orang lagi keturunannya yang kini telah menjadi anak-anak yang sukses. Martha Tilaar mempunyai komitmen tinggi membangun industri kosmetika. Ia investasi besar di bidang riset dan pengembangan (R&D;). Ia mau mengirim staf ahli farmasinya belajar ke luar negeri, atau mengikuti berbagai pameran di luar negeri. Ia memiliki dua orang staf ahli farmasi bergelar doktor, sejumlah magister dan sarjana strata satu lainnya. R&D; memberi hasil lain. Martha Tilaar perlahan-lahan berhasil mengurangi ketergantungan kandungan bahan baku impor, berganti dengan bahan baku lokal di setiap produknya. Hasil lain lagi, ini yang lebih mencengangkan, pada bulan Juli 2002 Sekjen PBB Kofi Annan mengundang Martha Tilaar hadir dalam forum Global Compact, di New York, AS.
Sebagai bentuk keperduliannya terhadap perempuan, Martha mendirikan Yayasan Martha Tilaar. Ia mendidik banyak wanita dan ibu-ibu tentang kecantikan. Tujuannya agar mereka mengerti kecantikan sehingga bisa merawat diri. Namun yang terutama agar mereka mempunyai keterampilan tentang kecantikan, sesuatu yang pernah banyak menolong wanita di saat krisis multidimensi melanda bangsa termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan wanita maupun laki-laki di banyak perusahaan lain. Bagi Martha Tilaar perempuan adalah pemersatu yang sangat besar perannya bagi keutuhan bangsa. Karena itu ia tak ingin perempuan terbelakang dalam soal pendidikan.
Mengandalkan kekuatan riset dan 37 peneliti di Martha Tilaar's Innovation Center (MTIC), Martha sukses memproduksi merek kosmetika, perawatan tubuh, spa, dan jamu yang dikenal hingga mancanegara. Sebut saja Sariayu, Caring, Belia, Rudy Hadisuwarno Cosmetics, Biokos, Professional Artist Cosmetics (PAC), Aromatic, Jamu Garden, dan Dewi Sri Spa. Sebagai korporasi, Martha Tilaar Group juga berhasil meraih ISO 9001, ISO 14000, dan Sertifikasi GMP di Asia pada 1996.
Prinsip berbagi yang melandasi bisnis kecantikan Martha Tilaar diwujudkan dalam bentuk pemberdayaan, terutama bagi perempuan. Grup usaha Martha Tilaar ini memayungi 11 anak perusahaan dan mempekerjakan sekitar 6.000 karyawan, 70% diantaranya adalah perempuan. Tak sedikit di antara kaum hawa ini yang mendapatkan kesempatan belajar dan sekolah cuma-cuma untuk mengembangkan dirinya. Mulai pekerja di ranah rumah tangganya hingga ahli seperti peneliti di perusahaannya. Martha tak sungkan mengirim peneliti belajaretnobotany ke Perancis dan medical antropology di Leiden, Belanda. "Pendekatan sains dibutuhkan untuk mengembangkan produk lokal," katanya. Satu lagi kunci sukses bisnis Martha Tilaar, fokus pada satu bidang, yakni kecantikan. "Saya mulai bisnis dari salon, lalu sekolah, pabrik, distribusi yang semuanya bergerak di bidang kecantikan.
Referensi :
- http://kalabang.wordpress.com/2010/10/04/kisah-sukses-martha-tilaar/
- http://www.suaramedia.com
- http://id.wikipedia.org/wiki/Martha_Tilaar
- http://kolom-biografi.blogspot.com